Atas dasar itu, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) akan melakukan cek paparan pada beberapa warga sebagai sampel.
"Cek kesehatan sudah
sampling sembilan orang. Besok lima, lalu Selasa (18/2) empat," ujar Kepala Biro Hukum, Humas, dan Kerja sama Batan, Heru Umbara di lokasi, Minggu (16/2).
Proses pengecekan kesehatan akan dilakukan di Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi (PTKMR), Pasar Jumat, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Hal itu dikarenakan alat pengecekan radiasi bernama WBC (
whole body counting) berada di sana.
Mekanismenya pun menurutnya mirip dengan proses CT Scan. Proses pengecekan akan dilakukan selama 20 hingga 30 menit per orang. Sementara itu, untuk pemilihan sampel akan menjadi tanggung jawab dari Bapeten.
Selain warga, Batan dan Bapeten juga akan mempertimbangkan pengecekan paparan dari hewan berlalu lalang di lokasi terkontaminasi dan tanaman yang tumbuh di sekitar area terkontaminasi.
Sebelumnya, Batan juga sudah melakukan pada sumber air warga dan hasilnya aman.
"Kemungkinan nanti kalau ada indikasi ke sana soal hewan, maka kami lakukan itu," tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: