Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tak Kapok, Yusuf Azhar Mahasiswa Wuhan University Ngaku Akan Balik Lagi Ke China

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Sabtu, 15 Februari 2020, 22:55 WIB
Tak Kapok, Yusuf Azhar Mahasiswa Wuhan University <i>Ngaku</i> Akan Balik Lagi Ke China
Yusuf Azhar (berkaos abu-abus) saat bercerita ke awak media/RMOL
rmol news logo Yusuf Azhar (21) Mahasiswa Wuhan University jurusan Sastra Mandarin, akhirnya bisa kembali menginjakan kaki ke tanah air. Yusuf merupakan satu dari 238 WNI yang diobservasi dan karantina usai dipulangkan dari Wuhan, China.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Orang Bogor, Jawa Barat ini bercerita, saat virus corona alias Covid-19 merebak ditempat ia menimba ilmu. Keadaan cukup sulit dan membosankan hingga ia tidak betah berlama-lama di sana.

Selain karena tidak bisa kemana-mana, setiap saat masker harus menutupi mulut kecuali saat mandi. Masker selalu disediakan saat itu.

“Enggak betah juga karena setiap hari kami selalu harus mengenakan masker,” kata Yusuf kepada wartawan di Bandara Halim, Jakarta Timur, Sabtu (15/2).

Meski keadaan terisolasi, Yusuf mengaku masih dapat berkomunikasi baik dengan keluarga maupun WNI yang berada di Wuhan. Hanya saja, kata Yusuf,  mereka dilarang keluar jauh dari dormitori.

Mereka juga dilarang membeli makanan dan keperluan sehari-hari tidak boleh keluar jauh melebihi jarak 500 meter. Itu pun mereka dilarang beli makanan jadi.

"Yang tidak boleh kami keluar sangat jauh dari dormitori, kecuali untuk beli makanan dan keperluan sehari-hari, itu pun maksimal 500 meter. Kalau makanan kita menjauhi makan di restoran, kami lebih disarankan untuk membeli bahan mentah dan memasak sendiri," paparnya.

Meski begitu, Yusuf mengaku bakal kembali melanjutkan studinya di Wuhan, China jika kondisi negara komunis itu telah dinyatakan normal.

“Ketika China pulih kembali, kami ingin kembali lagi. Enggak trauma dan kita semua tidak takut,” ujar dia.

Dia juga sempat bercerita pengalamannya saat diobservasi selama 14 hari di Natuna. Yusuf mengaku senang karena segala kebutuhannya terpenuhi. Mulai dari makanan sampai pakaian disediakan oleh Pemerintah.

Yusuf menjelaskan banyak kegiatan yang dilakukan selama masa karantina seperti belajar-mengajar, hingga olahraga.

"Kita semua diberikan barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti sabun cuci dan segala macam, gayung, handuk dan dua hari sekali kali kami diberikan pakaian dan celana," pungkasnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA