Indra menjelaskan, paparan radiasi berawal dari peralatan Bapeten yang menemukan paparan radiasi dan langsung melokalisir lokasi.
"Kita ketahui dari perlatan kita pada saat melakukan pemeriksaan reguler pengukuran backkground di wilayah ini. Dan diketahui ada paparan radiasi yang meningkat sehingga tim memutuskan melokalisir daerah ini," ujar Indra dilokasi, Sabtu (15/2) seperti dikutip dari
Kantor Berita RMOLBanten.
Di area tanah kosong 10x10 meter yang merupakan titik sumber paparan radiasi, kemudian spot tanah tersebut diangkat untuk dilakukan pengecekan lebih dalam.
"Kemudian diketahui di area 10x10 meter ada beberapa spot yang ditengarai sumber radiasi yang sudah diangkat. Setelah diangkat, tetap pastikan masih tinggi atau tidak. Selanjutnya ada tahapan teknis mengangkat tanah, sampai berapa lama belum tahu dan berapa dalamnya, intinya sampai tenang," ungkapnya.
Diketahui radiasi tersebut bernama ilmiah caesium (Cs 137), jika terpapar kelebihan ke manusia akan menimbulkan bahaya.
"Kalau bahaya secara umum bahaya, itu kan memancarkan radiasi dari jumlah tertentu tidak baik untuk kesehatan. Secara umum radiasi penyebab kanker, kedua mandul," ucap Indra.
Bapeten juga akan mencari tahu, mengapa benda tersebut bisa berada di Batan Indah. Dan, ini masih dalam penyelidikan Bapeten.
"Karena ini bukan tempat untuk membuang hal semacam itu. Karena barang itu tidak bisa berjalan sendiri kesini artinya ada orang yang meletakan atau membuang sehingga barangnya ada disini," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: