Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sekolah Yang Jadi Tempat Bullying Terancam Ditutup

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Jumat, 14 Februari 2020, 08:41 WIB
Sekolah Yang Jadi Tempat <i>Bullying</i> Terancam Ditutup
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo/RMOLJateng
rmol news logo Kasus bullying yang terjadi di sebuah SMP di Purworejo membuat prihatin Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Gubernur pun mengusulkan untuk menutup sekolah tempat terjadinya bullying tersebut.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Dia berencana melebur sekolah berkapasitas murid kecil dengan sekolah lain di sekitarnya.

Berdasarkan penelusuran Kantor Berita RMOLJateng di laman Data Pokok Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sekolah tempat terjadinya bullying hanya mendidik 21 siswa yang terbagi dalam tiga rombongan belajar (rombel).

Rombel 7 dan 8 masing-masing berisi 6 siswa, adapun rombel 9 terdiri dari 9 siswa. Seluruh murid diampu oleh 8 guru dan 4 tenaga kependidikan.

"Sekarang mesti kita pikirkan bagaimana mengevaluasi sekolah seperti ini. Dengan sekolah berkapasitas sedikit jangan-jangan kapasitas sekolah untuk menyelenggarakan pendidikan pun tidak mampu?” ujar Ganjar, Kamis (13/2).

Ganjar berencana meminta masukan kepada seluruh pemangku kepentingan di bidang pendidikan terkait kemungkinan untuk menutup sekolah tersebut. Atau melebur sekolah berkapasitas murid kecil dengan sekolah di sekitarnya.

"Mungkin kita harus berani ambil tindakan. Sekarang saya lagi minta regulasinya ditata dan saya minta kepada semua pemangku kepentingan pendidikan yang begini boleh nggak sih dilikuidasi? Saya kira kalau seperti itu nggak ada muridnya atau nggak bisa keluar dengan baik ditutup saja atau digabung dengan sekolah kiri kanannya,” tandas Ganjar.

Sebagaimana diketahui, kasus bullying kembali terjadi di sebuah SMP di Purworejo. Aksi bullying ini diketahui dari adanya video yang viral di media sosial, Rabu lalu (12/2).

Ganjar pun segera merespons hal ini. Sejak Rabu malam, dia telah menelepon kepala sekolah tempat terjadinya bullying. Kamis pagi, dia mengutus Kepala Dinas Pendidikan Jawa Tengah untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Purworejo demi mengusut kasus ini.

Ganjar juga meminta agar siswa pelaku perundungan diberi konseling dari guru maupun psikolog. Menurutnya, kenakalan siswa sebagaimana tampak dalam video yang viral itu harus diatasi dengan konseling agar perilaku bullying tidak terjadi lagi ke depannya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA