Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Di Balik Tiga Butir Ekstasi Lucinta Luna

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/mega-simarmata-1'>MEGA SIMARMATA</a>
LAPORAN: MEGA SIMARMATA
  • Rabu, 12 Februari 2020, 12:37 WIB
Di Balik Tiga Butir Ekstasi Lucinta Luna
Foto/Net
rmol news logo Masa keemasan Polres Jakarta Barat dalam menangani kasus-kasus narkoba, tampaknya mulai memudar.

Satuan Narkoba Polres Jakarta Barat yang penuh prestasi-prestasi besar semasa kepemimpinan Kombes Hengki Haryadi sebagai Kapolres dan AKBP Erick Frendiz sebagai Kasat Narkoba, sangat membanggakan.

Jumlah barang bukti yang diamankan Satuan Narkoba Polres Jakbar semasa kepemimpinan Hengki Haryadi adalah 226.959,83 gram sabu. Kemudian, 75.148 ekstasi. Disusul, 40.010 gram ganja dan 56.028 happy five.

Dari ujung Aceh, sampai ke Los Angeles, mereka kejar jaringan narkoba di level nasional dan internasional.

Bahkan sejumlah oknum mahasiswa yang menjadi bandar bandar narkoba diciduk.

Belum lagi ganja yang disembunyikan dalam durian.

Atau sabu yang disembunyikan dalam kemasan kopi Starbucks.

Semua dihajar habis alias ditangkap oleh Satuan Narkoba Polres Jakarta Barat, utamanya semasa kepemimpinan AKBP Erick Frendiz.

Erick baru saja mendapat promosi menjadi Kapolres Bondowoso.

Sedangkan Kombes Hengki Haryadi harus menjalani pendidikan Sespimti selama 9 bulan ke depan.

Wajah baru kepemimpinan Polres Jakarta Barat, tampak mulai menunjukkan tanda-tanda mengecewakan.

Terlihat dari penangkapan artis Lucinta Luna, pasangannya, dan dua staf mereka, dengan barang bukti 3 butir ekstasi.

Sejak kemarin, media nasional memberitakan penangkapan Lucinta Luna.

Yang keberadaan dirinya sebagai transgender yang lebih disorot, termasuk di sel mana dia akan dikurung.

Polres Jakarta Barat patut dapat diduga seperti melecehkan artis ini dengan membiarkan status Lucinta Luna sebagai transgender dieksploitasi secara sangat berlebihan.

Padahal barang bukti yang diamankan hanya 3 butir ekstasi.

Foto-foto pemeriksaan artis ini di hadapan penyidik sengaja dibocorkan Polres Jakarta Barat sehingga dalam hitungan detik diposting di media sosial, utamanya di akun akun gosip perlambean.

Dimana letak kerahasiaan proses penyidikan kalau pola kerja penyidik seperti ini?

Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Nana Sujana harus mendapat teguran keras dari Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis.

Terutama Kapolres Jakbar Kombes Audie Latuheru, yang menjadikan Polres Jakbar menjadi sumber berita pergosipan artis dengan menyebarkan foto-foto pemeriksaan.

Kalau perlu, Kapolres Jakarta Barat ini dicopot saja sekalian.

Yang paling dinasehatkan kepada Polres Jakarta Barat, bekerjalah secara profesional.

Jangan cari sensasi.

Pertahankan nama besar dan prestasi membanggakan Satuan Narkoba Polres Jakarta Barat, utamanya yang telah diukir sepanjang kepemimpinan Kombes Hengki Haryadi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA