Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kinerja 100 Hari Kementerian BUMN Di Mata Mahasiswa Dan Milenial

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Senin, 10 Februari 2020, 03:07 WIB
Kinerja 100 Hari Kementerian BUMN Di Mata Mahasiswa Dan Milenial
Menteri BYMN, Erick Thohir/Net
rmol news logo Beragam penilaian disampaikan mahasiswa hingga kaum milenial tentang 100 hari kinerja Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Ada yang masih skeptis, namun tak sedikit pula yang mengapresiasi kinerja kementerian di bawah kepemimpinan Erick Thohir ini.

Seperti yang disampaikan salah satu mahasiswa pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia, Alphasius Omega Dixon. Meski tak mengikuti perkembangan politik secara detail, namun ia menganggap gebrakan yang dilakukan Kementerian BUMN positif.

"Oke sih gebrakannya. Tinggal tunggu outputnya benar atau tidak sesuai wacana," ujarnya, Minggu (9/2).

Pun demikian yang disampaikan akademisi muda Universitas Islam Nasional (UIN), Endi Aulia Garadian yang lebih menyoroti kinerja Erick. Sebagai anak muda, ia menganggap gebrakan yang dilakukan Menteri BUMN layak menjadi contoh, termasuk langkah pendiri Mahaka group itu yang memilih keluar dari zona nyaman sebagai pengusaha.

"Saya suka cara dia kerja, memberlakukan perusahaan sebagai perusahaan, sekalipun itu perusahaan negara. Apa-apa yang menghambat kinerja perusahaan negara dibenahi. Saya salut dia memilih jalur pengabdian dan meninggalkan bisnisnya," papar Endi.

Hal lain disampaikan mahasiswa Pascasarjana FEB Universitas Gadjah Mada, Gabriela Mathilda Mahodim yang menilai masih terlalu dini untuk berkomentar atas kinerja 100 hari pemerintahan khususnya sektor BUMN.

"Masih baru, belum ada yang bisa gue comment. Masih wait and see," ujar mahasiswa jurusan ilmu manajemen itu.

Catatan lain yang harus diperhatikan Kementerian BUMN yakni ke depan harus menyentuh kalangan bawah. Dengan terjun ke bawah, diharapkan pemerintah bisa melakukan pembenahan yang selama ini kerap menjadi keluhan para pelaku bisnis.

"Sejauh ini, Pak Erick lebih profit minded daripada birokrasional. Lebih gaya swasta meski itu bagus. Perlu juga lebih terjun ke lini bawah dan perkuat aturan SOP. Soalnya saya sebagai pekerja milenial yang bermitra dengan BUMN lini bawah masih merasakan sejumlah hal negatif yang telah membudaya lama di lini bawahnya," tambah mahasiswa pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Oktaviany. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA