Seperti dikeluhkan salah satu Ibu Rumah Tangga (IRT), Hayati, saat berbelanja di Pasar Mingguan di Lubuk Pinang, Bengkulu, Kamis (6/2).
Hayati sontak kaget saat tahu harga bawang putih sudah mencapai Rp 80 ribu per kilogram. Padahal pekan lalu harga bawang putih masih berkisar di angka Rp 40 ribu/kg.
"Pagi tadi saya mau belanja bawang putih untuk stok di rumah seperti biasa, saya kaget ketika tahu harga bawang begitu mahal. Saya pun akhirnya hanya membeli sedikit saja. Kemungkinan besok saya masak nggak pakai bawang putih," kata Hayati.
Dia menambahkan, harga bahan pokok lainnya masih terbilang stabil, dibandingkan dengan kenaikan komoditas bawang putih.
"Kalau harga bahan pokok lainnya sih masih stabil, seperti cabai dan bawang merah masih dengan harga yang sama dengan minggu lalu," tutup Hayati.
Dilaporkan
Kantor Berita RMOLBengkulu, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Mukomuko, Herlian Saleh mengatakan, bawang putih selama ini diimpor dari China. Sementara saat ini pemerintah telah menghentikan impor dari China sebagai antisipasi wabah virus corona.
"Karena stok menipis dan terjadi kelangkaan makanya terjadi kenaikan, sedangkan produksi bawang putih dalam negeri bijinya sangat kecil-kecil kurang diminati oleh konsumen. Para petani juga agak malas menanamnya karena biaya tidak seimbang dengan hasilnya, karena hasil jualnya sangat rendah," ucap Herlian.
Herlian menambahkan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Disperindag Provinsi untuk minta operasi pasar karena kegiatan operasi pasar belum terakomodir di Kabupaten Mukomuko.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: