Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama ( PP ISNU), Ali Masykur Musa mengaku sangat kehilangan tokoh panutan Nahdlatul Ulama itu.
Menurut Cak Ali -sapaan akrabnya-, Gus Solah merupakan sosok langka dari kalangan teknokrat NU yang memiliki kemampuan manajerial handal dan kepemimpinan yang bisa diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.
"Gus Solah adalah pribadi yang bersahaja dan bertutur kata yang santun," kata Cak Ali kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu malam (2/2).
Lebih lanjut Cak Ali menyatakan, seluruh kaum intelektual baik warga NU dan umat Islam perlu meneladani kehidupan sehari-hari Gus Solah.
Kata Cak Ali, bangsa Indonesia telah kehilangan tokoh besar yang menjadi panutan.
"Meskipun Gus Sholah adalah NU, namun pemikiran, kepemimpinan dan solusi kebangsaannya bida di terima baik oleh pemerintah atau golongan-golongan keagamaan yang berbeda," tandas Cak Ali.
Informasi yang diterima
Kantor Berita Politik RMOL, Gus Solah menghembuskan nafas terakhirnya di RS Harapan Kita, Jakarta pada Minggu malam (2/2) sekitar pukul 20.55 WIB.
Jenazah akan di semayamkan di Jalan Kapten Tendean No.2C. Rencananya jenazah mantan komisioner Komnas HAM itu akan dimakamkan di komplek pemakaman Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupatane Jombang, Jawa Timur.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.