Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Rumah Rata Dengan Tanah, Yadi Hanya Bisa Pasrah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Kamis, 30 Januari 2020, 16:08 WIB
Rumah Rata Dengan Tanah, Yadi Hanya Bisa Pasrah
Rumah yang dibangun Yadi dengan susah payah kini rata dengan tanah/RMOLJabar
rmol news logo Ujian dan cobaan dalam kehidupan manusia bisa datang kapan saja. Tanpa pernah ada pemberitahuan lebih dulu.

Adalah Yadi, warga Kampung Areng Legok RT 11 RW 02, Desa Wangunsari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), yang hanya bisa pasrah melihat rumahnya telah rata dengan tanah.

Yadi (33) berupaya tabah setelah pergerakan tanah yang terjadi Rabu (29/01) sekira pukul 06.30 WIB merubuhkan rumah beserta isinya, tanpa sempat diselamatkan.

Nasib nahas tersebut dia terima dengan lapang dada. Seluruh hasil jerih payahnya selama bertahun-tahun dari beternak sapi perah kini telah musnah.

Yadi menuturkan, sebelum kejadian, dirinya tengah bersiap mengantar anak sulungnya pergi ke sekolah. Pada waktu bersamaan, anak bungsunya merengek ingin ikut, tetapi berhasil dibujuk dan dititipkan ke orangtuanya yang tak jauh dari rumahnya. Sedangkan istrinya yang baru selesai mencuci pakaian keluar rumah untuk menjemur.

“Kejadiannya pas istri lagi jemur pakaian di atas, kemungkinan istri melihat pas rumah ini ambruk karena posisi tempat jemur ada di atas depan rumah,” terang Yadi saat ditemui Kantor Berita RMOLJabar, Kamis (30/1).

Menurut penuturan Yadi, rumah berukuran 4×6 dengan dua kamar tidur tersebut belum lama dibangun dari hasil kerja kerasnya sebagai peternak sapi perah. Bahkan, sebelum rata dengan tanah, dia mengatakan, tidak ada tanda-tanda jika rumah yang dihuni bersama istri dan dua anaknya tersebut akan rubuh tergerus pergerakan tanah.

“Rumah ini dibangun sekitar tahun 2016-2017, jadi ini (rumah) tiga mau keempat tahun. Memang sebelum kejadian nggak ada tanda-tandanya apalagi mau rubuh. Tapi mungkin karena hujan lebat semalam sebelumnya atau tanahnya memang labil, nggak tahu lah,” ujarnya.

Rumah beserta isinya pun tak terselamatkan karena kejadiannya berlangsung secara tiba-tiba. Kini Yadi hanya menyisakan pakaian di badan serta yang dijemur istrinya. Namun, Yadi menyebut, dia dan keluarganya masih beruntung. Pasalnya kejadian tersebut tidak sampai memakan korban jiwa.

“Alhamdulillah anak dan istri semuanya selamat. Kalau rumah yang rubuh nggak apa-apa, walaupun lama untuk bisa ngebangun lagi tapi saya yakin bisa bangun rumah lagi, yang penting semuanya selamat. Segitu juga saya sudah sangat bersyukur masih bisa bersama keluarga,” ungkapnya.

Akibat peristiwa pergerakan tanah yang merubuhkan rumahnya, Yadi menyebut, kerugian materi yang dialami mencapai Rp 250 juta. Untuk sementara waktu, Yadi beserta istri dan kedua anaknya tinggal di rumah orangtuanya yang tak jauh dari rumahnya yang ambruk.

“Sementara saya tinggal bersama keluarga saya dulu di atas, mudah-mudahan nanti ada modal buat bangun rumah lagi,” tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA