Dalam keterangan resminya, Minggu (26/1) Heru meminta jajaran Pemda DKI untuk bersama-sama mengutamakan kelancaran pelayanan publik dan kepentingan masyarakat.
“Saya minta jajaran pejabat Pemda DKI, khususnya dalam menangani banjir, agar tidak berpolemik, tapi harus bersinergi. Mari kita bersama-sama mengatasi banjir ini, kita utamakan kelancaran pelayanan publik dan kepentingan masyarakat," ujar Heru.
Banjir terjadi di sejumlah titik di Jakarta setelah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi mengguyur Ibu Kota pada Jumat (24/1) pagi hingga siang hari. Salah satu kawasan dengan banjir tertinggi ialah di Underpass Gandhi Kemayoran.
Hingga Minggu (26/1) ketinggian air di jalur Underpass Gandhi itu belum surut juga. Lalu intas lumpuh. Petugas pun dikerahkan untuk melakukan penyedotan.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, ketinggian air di Underpass Gandhi mencapai 3 meter. Hingga Sabtu (25/1) ketinggian air masih berada di 250 cm. Setelah dilakukan penyedotan, air mulai surut di Minggu sore.
Diketahui Kawasan ini dekat dengan Halte Landasan Pacu Kemayoran.
Sebelumnya, Sekretaris Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Dudi Gardesi mengatakan kepada media bahwa banjir di Underpass Kemayoran berada di bawah wewenang pemerintah pusat. Heru pun menanggapi bahwa Underpass Kemayoran yang sudah terbangun, telah melalui pembahasan antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan pemerintah pusat. Sehingga tidak perlu berpolemik dan saling bersikeras.
"Pasti sudah ada design engineering yang telah dibahas bersama antara Tim DKI dan Kementerian PU," kata Heru.
Heru pun mengajak Pemprov DKI Jakarta untuk duduk bersama membahas masalah banjir di Kemayoran yang membuat lalu lintas arah dari lalu lintas Kemayoran-Sunter maupun sebaliknya sementara terputus.
"Saya rasa mari kita bersama-sama berdiskusi membahas apa yang menjadi kendala di lapangan,†terang Heru.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.