Dandani Anjingnya Dengan Baju Xincia, Perempuan Ini Jadi Perhatian Masyarakat

Seperti seorang perempuan keturunan Tionghoa yang ditemui Kantor Berita Politik RMOL di Gereja Santa Maria De Fatima, Jalan Kemenangan III, Kelurahan Glodok, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, Sabtu (25/1).

Perempuan berkulit putih tersebut terlihat menggendong seekor anjing yang memakai busana tradisional China saat keluar dari gereja.

Mery Cristian Putri, demikian dia menyebutkan namanya, mengaku sudah mempersiapkan baju yang dipakai anjing peliharaannya dua pekan sebelum Imlek.

Mery mengatakan, anjing peliharaannya ini tak hanya didandani saat Imlek. Tapi juga ketika ada perayaan agama lain.

"Ya Natal, kita juga punya Christmas. Karena ini Xincia, saya prepare beliin baju Xincia," katanya.

Mery juga mengaku akan mengenakan pakaian bernada Valentine kepada anjing peliharaannya itu.

"Paling dekat nanti kan Valentine, mungkin nanti saya beliin yang love-love dan tema pink mungkin ya," kata Mery.

Mery mengatakan, anjing berjenis sitsumimi itu sudah biasa dipakaikan busana sesuai dengan tema perayaan hari-hari besar.

"Tapi memang sudah biasa dandanin si Cleo (Cleopatra). Ini jenis sitsumimi. Jadi dia memang kecil gini-gini aja. Umurnya tujuh tahun," jelas Mery.

Tambah Mery, pada tahun ini adalah kali kedua Cleo dipakaikan pakaian tradisional China.

"Dipakein dua kali Imlek, dua kali Natal, Valentine dua kali juga. Lebaran next juga kedua kali. Kalau lebaran kita pakai baju yang bewarna hijau kaya ketupat, atau motif yang sesuai," tutur Mery.

Menurut Mery, baju-baju yang dipakai anjing peliharaannya tersebut semua beli jadi. Tidak ada persiapan khusus untuk menjahitnya sendiri.

"Beli lah ya. Enggak sempat kalau bikin. Kalau dia tidur pakai baju pajamas. Paling mahal winter coat ya. Karena kemarin nggak ada di online, saya beli di mal. Kalau baju kayak gini 150-200 ribu," kata Mery sembari tersenyum.