Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tak Seekstrem Awal Tahun 2020, Hujan Lebat Akan Guyur Ibukota Dan Sekitarnya Dalam 2 Hari Ke Depan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Jumat, 24 Januari 2020, 11:45 WIB
Tak Seekstrem Awal Tahun 2020, Hujan Lebat Akan Guyur Ibukota Dan Sekitarnya Dalam 2 Hari Ke Depan
Peta potensi hujan di Jakarta dan sekitarnya.Repro
rmol news logo DKI Jakarta dan sejumlah wilayah lainnya di Indonesia dalam dua hari ke depan berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang sampai lebat yang disertai kilat dan petir serta angin kencang.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Meski, potensi hujan yang akan mengguyur tidak lah seekstrem hujan di awal tahun. Untuk itu, kewaspadaan dan kesiagaan tetap harus diutamakan.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan intensitas curah hujan tersebut kemungkinan tidak seekstrem hujan pada awal tahun 2020.

Kendati begitu, patut diwaspadai dampak hujan lebat yang terjadi hingga dua hari ke depan bila tak ditangani cepat dapat mengakibatkan banjir seperti yang terjadi beberapa waktu lalu.

"Untuk para Camat dan Lurah daerah rawan banjir atau longsor agar antisipasi dengan siagakan PPSU dan Satgas Banjir atau PKLG DSDA Kecamatan segera tindak lanjuti genangan," imbau Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, Subejo, Jumat (24/1).

Selain DKI Jakarta, potensi banjir lainnya dapat terjadi di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah dengan status Siaga. Serta Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Bengkulu, dan Lampung berstatus Waspada

Selain itu potensi banjir juga ada di Jawa Timur, Kalimantan Selatan dengan status Waspada, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat dengan status Siaga sementara, kemudian Sulawesi Barat berstatus Waspada.

Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berdasarkan pantauan BMKG karena adanya daerah tekanan rendah di Australia bagian tengah yang menarik massa udara cukup kuat dan membetuk pola konvergensi memanjang dari Laut Jawa hingga NTT bagian Barat.

Selain itu terdapat siklonik di perairan Barat Bengkulu yang membentuk pola konvergensi memanjang dari Sumatera Barat hingga perairan Barat bengkulu dan terdapat pola perlambatan keceptan angin di Samudera Hindia Barat Aceh, di Sulawesi bagian tengah dan di utara Papua Barat.

Di samping itu juga terdapat siklonik di Kalimantan Barat bagian Utara. Belokan angin terdapat di Samudera Hindia Barat Sumatera, Selat Karimata dan Maluku. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA