Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Solo Raya Darurat Pertikaian Antar-Ormas, DMC Kirim Surat Terbuka Kepada Kapolri

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Rabu, 22 Januari 2020, 16:20 WIB
Solo Raya Darurat Pertikaian Antar-Ormas, DMC Kirim Surat Terbuka Kepada Kapolri
Tim legal DMC, MBadrus Zaman/RMOLJateng
rmol news logo Pertikaian horizontal antara sesama organisasi massa (ormas) atau perguruan silat di wilayah Solo Raya mulai meresahkan. Salah satu penyebab perkelahian yang marak terjadi adalah karena tak ada hukuman tegas yang diberikan kepada pelaku.

Karena itu, Dewan Muda Complex (DMC) membuat Surat Terbuka untuk Kepala Kepolisian Republik Indonesia. Mereka berharap Kapolri bisa memberikan kebijakan yang tepat untuk menghentikan perselisihan yang telah menimbulkan sejumlah korban ini.
 
Dilaporkan Kantor Berita RMOLJateng, hal utama yang disampaikan DMC adalah mendesak Kepolisian Republik Indonesia membentuk unit khusus pengawas kinerja anggota Kepolisian. Dalam hal ini berhubungan dengan penanganan sejumlah kasus pertikaian antarormas/perguruan silat yang makin meresahkan.
 
"Solo Raya sudah darurat pertikaian ormas. Hampir setiap bulan ada berita perkelahian antarormas, khususnya di Solo raya. Ironisnya, sepertinya aparat tidak bisa menyelesaikan kasus ini secara tegas. Akibatnya kasus ini akan berulang ulang kembali karena pelaku tidak dihukum,” kata M Badrus Zaman, tim legal DMC, kepada awak media, Selasa (21/1).
 
Dicontohkan Badrus, seperti pada kasus pertikaian anggota perguruan silat di Wonogiri yang mengakibatkan Kasat Reskrim Polres Wonogiri mengalami luka parah.

Juga kasus pembacokan oleh orang tak dikenal di Telukan, Grogol, dan Baki Sukoharjo. Kasus yang paling baru di Kartasura dengan dua korban luka bacok. Kasus-kasus tersebut sampai saat ini masih belum dituntaskan pihak berwenang.
 
Surat terbuka yang diserukan DMC berisi beberapa poin. Yakni menghapus imunitas terhadap ormas-ormas yang mengganggu stabilitas perdamaian dan kamtibmas di Solo Raya, khususnya di Sukoharjo, dengan melakukan penegakan hukum yang adil dan tidak berpihak.

Kemudian meminta Kapolri untuk tidak menentang ormas dan masyarakat sipil yang kritis dan memperjuangkan hak-haknya serta peduli dengan persatuan dan persatuan NKRI untuk mendukung Kamtibmas.

Selanjutnya, Kapolri segera membuat Tim Khusus yang diterjunkan sebagai pengawas, pengendali, dan penindakan atas kinerja anggota Kepolisian sehingga tercipta rasa keadilan bagi kami pencari kesejahteraan.
 
"Kami DMC dan masyarakat sipil menunggu tindakan nyata dari Kapolri untuk mewujudkan penegakan hukum yang adil dan tidak berpihak karena menyangkut kewibawaan hubungan Kepolisian RI sebagai penegak hukum dan penjaga keamanan di Indonesia," tandas Badrus Zaman.
 
Untuk diketahui, dalam kasus pembacokan yang terjadi di Kartasura Sukoharjo, Jumat dini hari (17/1) kemarin, salah satu korbannya adalah anggota DMC. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA