Melihat fenomena itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memiliki ide untuk membuat eks Keraton Agung Sejagat dijadikan lokasi wisata.
"Nanti dibangun bagus, ada singgasana, kolam, pendopo dan istana. Terus jadi desa wisata. Setiap bulan atau tahun bikin
event. Kan banyak kuliner dan keseniannya. Sayang kan kalau ditiadakan, desa ini sudah terkenal, sudah ramai banget," kata Ganjar dilansir
Kantor Berita RMOLJateng, Selasa (21/1).
Sejak awal santernya kabar mengenai kirab yang melibatkan segenap anggota Keraton Agung Sejagat, Ganjar menilai bahwa kegiatan tersebut hanyalah sebatas festival belaka.
"Tidak seserius itu. Ini keraton harus lucu, masyarakat maunya lucu-lucuan kok. Tapi kalau mau dirikan kerajaan dan ingin jadi raja, izin dulu. Yang tidak boleh itu bohong-bohongan. Kalau ada situsnya, ada urut-urutannya malah kita dorong," katanya.
Di sisi lain, ramainya pemberitaan dan unggahan masyarakat tentang Keraton Agung Sejagat itu justru membawa berkah bagi pedagang-pedagang kaki lima.
Seorang pedagang kudapan khas Purworejo, Geblek bernama Yubhar misalnya. Ia sudah lima hari berjualan bersama sang istri. Menurutnya hampir 24 jam dalam lima hari terakhir pasti ada pengunjung yang datang.
"Paling ramai hari Minggu kemarin, saya jualan seperti ini saja dapat uang hampir satu juta. Harapannya ya semoga pemerintah memutuskan yang terbaik saja lah. Bagus untuk wisata," katanya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: