Salah satu ornamen yang tidak pernah absen dalam perayaan Imlek adalah barongsai.
Pengrajin barongsai di Kabupaten Kudus kebanjian pesanan menjelanga tahun baru Imlek. Bahkan, lonjakan pesanan mencapai 50 persen.
"Jelang Imlek seperti ini meningkat sekitar 50 persen," kata salah satu pengrajin, Alvis Rezando dilansir dari
Kantor Berita RMOL Jateng, Selasa (21/1).
Pengrajin asal Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati itu mengaku, setiap satu barongsai dijual dengan harga Rp 6 juta. Permintaan tidak hanya datang dari daerah di Pulau Jawa, tetapi juga luar Jawa.
"Seperti Pontianak. Medan juga ada," katanya.
Untuk proses pembuatan, dia membutuhkan waktu sekitar satu hingga dua pekan. Tergantung motif pesanan.
Motifnya pun tidak lagi tradisional, tetapi juga dikembangkan pada motif kontemporer. Misalnya motif transformers, spiderman, dan juga kreasi sendiri.
Kata dia, beberapa bahan pembuatan barongsai masih harus didapat dari impor. Seperti bulu domba, dan juga bulu kelinci.
Sedangkan tahapan untuk pembuatannya, pertama yakni merangkai rangka barongsai. Kemudian ditempel kertas, pengecatan, dan terakhir pemasangan asesori.
"Ukurannya berdiameter 145 centimeter," demikian Alvis.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: