Kepala Desa Sukamulya, Solihin mengatakan, program bayar PBB dengan menggunakan sampah di desanya dimulai pada Oktober 2019 dengan membuka Bank Sampah di Dusun Cikapas.
“Kami membuat inovasi, selain untuk menjaga kebersihan dengan membuat Bank Sampah untuk membayar PBB,†kata Solihin, Selasa (21/1), dikutip
Kantor Berita RMOLJabar.
Menurutnya, saat ini sudah ada 101 Kepala Keluarga (KK) di Desa Sukamulya yang sudah ikut dalam program pembayaran PBB melalui Bank Sampah.
Dia menegaskan, di samping untuk pembayaran PBB, Bank Sampah juga mendidik masyarakat untuk selalu menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat.
“Hampir semua jenis sampah bisa disetorkan ke Bank Sampah. Jenis sampah organik untuk dijadikan maggot, dan anorganik seperti plastik, kardus, dan lainnya,†ujar dia.
Solihin menambahkan, dengan program tersebut warga akan dimudahkan dalam membayar PBB. Dia berharap, ke depan program tersebut bisa lebih maju dan membantu ekonomi warga.
Sementara itu, Camat Baregbeg Edy Yulianto mengatakan, jika di wilayahnya sudah ada dua desa yang membentuk Bank Sampah. Yakni Desa Saguling dan Desa Sukamulya.
“Kita ingin menjadikan barang sampah menjadi barang yang bernilai ekonomi. Dan membantu kehidupan warganya sendiri,†kata Edy.
Menurut Edi, dari sembilan desa yang ada di Kecamatan Baregbeg, pihaknya menargetkan semua desa akan memiliki Bank Sampah pada tahun ini.
“Program bank sampah ini juga berbarengan dengan program peduli lingkungan sejak dini yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten Ciamis. Karena Bank Sampah ini juga tidak hanya menyasar rumah tangga tetapi juga pendidikan anak usia dini,†ungkapnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: