“(Ancaman sudah menjadi) makanan sehari-hari, apalagi ada (kasus) Jiwasraya dan Asabri,†ujar Erick dalam sebuah diskusi di Jakarta, Jumat (17/1).
Namun, ancaman-ancaman tersebut tidak menyurutkan langkahnya untuk memperbaiki BUMN.
Erick mengatakan, ia akan tetap fokus bekerja dan menyerahkan semua kepasa Yang Di Atas.
“Tapi kita lillahi ta'ala saja, kerja yang terbaik saja,†kata Erick.
Secara jujur Erick mengaku lebih senang menjadi seorang pengusaha ketimbang menjadi menteri.
“(Lebih enak jadi) pengusaha. (Jadi pengusaha) bisa lebih bebas,†ujarnya tertawa kecil.
Menurutnya, soal kontribusi ke masyarakat, baik menjadi pengusaha atau di pemerintahan itu sama saja.
"Yang membedakan adalah bekerja di pemerintahan berdampak ke masyarakat dan skalanya lebih besar," ungkapnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: