Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Butuh Peremajaan Pipa, PDAM Surabaya Minta Kucuran Rp 2 Triliun Ke Pemkot

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Jumat, 17 Januari 2020, 03:25 WIB
Butuh Peremajaan Pipa, PDAM Surabaya Minta Kucuran Rp 2 Triliun Ke Pemkot
Dirut PDAM Surabaya, Mujiaman Sukirno/RMOLJatim
rmol news logo Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya menginginkan gelontoran dana sebesar Rp 2 Triliun. Permintaan itu berdasar rusaknya jaringan PDAM di Surabaya sepanjang 6.000 km.
 
Demikian disampaikan Direktur Utama PDAM Surya Sembada, Mujiaman Sukirno, pada acara PDAM Mendengar, yang digelar di salah satu hotel berbintang di Surabaya, Senin (13/1).

Ia berharap, adanya bantuan dana sebesar itu, dari pihak pemilik, yakni Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

"Jaringan PDAM ini lebih dari 6.000 Km, untuk percepatan peremajaan tergantung duitnya, kalau ada sekitar Rp 2 triliun, maka paling tidak 400 Km dalam waktu 2 tahun, tapi kalaupun tidak ada dibiarkan begini sampai saya pensiun sampai ada Dirut lagi belum selesai," ungkap Mujiaman dikutip Kantor Berita RMOLJatim, sesaat lalu.

Ia juga memberikan alasan, BUMD milik Pemkot Surabaya butuh sokongan dana, agar peremajaan pipa ini bisa segera diselesaikan. Karena jika tidak ada dana sebesar itu, maka pengerjaan pun memakan waktu lama.

"Kita sudah melaksanakan itu, hanya 50 Km per tahun, dan bisa selesai dalam 120 Tahunnya," imbuhnya.

Jika dibandingkan dengan Perusahaan air minum milik Negara kecil Singapura, yang berdiri sejak 1970, PDAM Surya Sembada Surabaya tertinggal jauh.

Padahal dari segi usia, pengolahan air minum di Surabaya, sudah ada sejak jaman kolonial Belanda.

Namun perkembangannya tak signifikan, bahkan masih banyak infrastruktur perusahaan yang dipimpin Mujiaman ini harus diperbaiki.

"Tentu infrastrukturnya PDAM ada satu adalah IPAM (instalasi pengelolaan air minum) dan lainnya saluran distribusi, cuma dua itu aja. Tinggal dibereskan. Dengan memiliki IPAM dengan kapasitas yang sekarang, sudah cukup besar. Apa lagi ada sistem perbaikan di distribusi, kita akan menambahkan tambahan pasokan otomatis dari situ yang sekarang hilang sekitar 100 Juta Meter kubik per tahunnya," ungkapnya.

Meski begitu, Mujiaman ingin merubah image PDAM, yang produksi airnya masih jauh dari kata siap minum. Hal ini terungkap dengan keruhnya air, yang di distribusikan ke masyarakat Surabaya.

"Air keruh itu adalah salah satu masalah, yang lain masih banyak lagi, dan tentu kita akan dengarkan, dari para hadirin nanti, air keruh salah satunya, itupun juga kita jelaskan, yang ada yang keruh apa yang kita lakukan, bagaimana meminimalisir ke depan, harusnya bukan hanya itu, tapi bisa menyediakan air siap minum," tandas Mujiaman.

Sementara, di tempat terpisah, warga Dharmawangsa Surabaya, Donie Aditra (40) menyayangkan kualitas air ledeng yang ada saat ini. Menurutnya, kualitas air yang keluar tidak layak untuk minum, meskipun sudah dimasak terlebih dahulu.

"Kok masalah keruh, bisa keluar air saja sudah bagus. Apa lagi di jam-jam tertentu, air ledeng enggak keluar sama sekali, padahal kampung ini sangat dekat dengan Kantor PDAM," pungkasnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA