Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Provinsi Papua, Anike Rawar, mengatakan pihaknya sudah menyuarakan 29 kota dan kabupaten untuk mempersiapkan noken. Peran warga sangat dibutuhkan karena noken dibuat tanpa bantuan mesin.
Noken (tas rajut) merupakan salah satu warisan budaya tak berbenda yang terdaftar di Unesco. Benda tersebut bakal menjadi salah satu oleh-oleh khas Papua pada pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 Oktober mendatang.
“PON ini, kami perlu noken yang banyak kepada perempuan Papua, yang merajut noken dengan tangan tanpa memakai alat canggih dapat merajut noken sebanyak mungkin dengan tulisan PON XX Papua,†kata Anike, Rabu (15/1).
“Siapkan sebanyak mungkin, nanti kami akan beli. Karena nanti, di dalam noken tersebut berisikan kopi, coklat dan sagu. Ini adalah hasil olahan mama-mama kita Papua," tambahnya.
Anike juga berharap, perempuan-perempuan Papua dapat mengelola hasil buminya dengan baik agar dapat dimanfaatkan untuk mendukung penyelenggaraan PON 2020 .
“Yang masih bisa berkebun, hasil kebunnya nanti akan dibeli oleh pihak event organizer yang menangani makanan,†ujarnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: