Hal tersebut dikarenakan kondisi sekolah yang belum layak digunakan pasca banjir yang menerjang sekolah ini.
Kepala SDN Jatirasa V, Nurhayati mengatakan, proses belajar mengajar belum bisa berlangsung sejak awal masuk sekolah pada Senin kemarin (6/1).
"Iya belum bisa mas, kemarin banyak siswa yang datang cuma pada balik lagi karena kondisi sekolah seperti ini," ucap Nurhayati kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (7/1).
Kondisi terparah ialah bangku dan meja yang digunakan untuk siswa-siswi maupun guru melakukan proses belajar mengajar sudah hancur akibat terendam banjir.
Bahkan, lima ruang kelas tidak layak digunakan lantaran mengalami kerusakan parah dibagian atap dan lantai.
"Ini bangku meja hancur terendam banjir. Ada lima kelas juga yang hancur. Ngeri kalau digunakan buat belajar mengajar," katanya.
Walau demikian kata Nurhayati, pihak Dinas Pendidikan Kota Bekasi sudah berkunjung ke sekolah ini. Bahkan dijanjikan akan segera dikirim meja dan bangku sekolah yang baru serta buku-buku pelajaran.
Targetnya kata Nurhayati, untuk kelas 5 dan kelas 6 direncanakan bisa kembali beraktivitas pada Kamis (9/1) besok ketika Dinas Pendidikan sudah mengirimkan bangku dan meja belajar.
Pantauan
Kantor Berita Politik RMOL, kondisi SDN Jatirasa V ini sangat memprihatinkan. Kondisi atap maupun lantai tak layak digunakan lantaran sudah sangat hancur akibat terendam banjir. Bangku dan meja belajar juga sudah berada di lapangan sekolah lantaran sudah tak layak digunakan.
Buku-buku pelajaran, administrasi guru pun juga sudah hancur tak dapat digunakan kembali.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: