Hal ini disampaikan Kepala Pelaksana BPBD KBB, Duddy Prabowo saat meninjau lokasi banjir di Kampung Lebaksari RT 01/ 02, Desa Mekarsari, Kecamatan Ngamprah, KBB.
Dikatakan Duddy, banjir bandang yang menimpa Kampung Lebaksari pada Selasa (31/12) lalu, tepatnya di underpass Padalarang di bawah Stasiun Padalarang disebabkan oleh sampah yang menyumbat saluran drainase.
“Kalau di sini (Lebaksari) tadi dianalisis penyebabnya karena saluran itu tersumbat, jadi drainase-nya tidak lancar. Kalau di Pajagalan sama Cimareme itu lebih disebabkan karena tanggul jebol,†ucap Duddy saat ditemui
Kantor Berita RMOLJabar, Jumat (3/1).
Dari 11 titik banjir di wilayah KBB, dia menyampaikan sedikitnya 462 KK atau sebanyak 1.529 jiwa menjadi korban yang terdampak banjir.
“Terparah di tiga titik ini, Kampung Lebaksari, Pajagalan, sama di Cimareme,†imbuhnya.
Untuk masalah tanggul sungai yang jebol di Desa Margajaya dan Cipeundeuy, dia menerangkan, terdapat pertemuan dua saluran air. Sehingga, membutuhkan pembangunan tanggul yang lebih baik dan kuat.
“Jadi solusi teknisnya dari dinas teknis supaya tanggulnya lebih kuat lagi. Tadi kita sudah rapat koordinasi, PU diarahkan Pak Bupati supaya ditanggulangi,†lanjutnya.
Dengan banyaknya titik banjir, dia menuturkan, BPBD KBB menerjunkan seluruh personel untuk membantu kebutuhan pengungsi, air bersih, serta pembersihan lumpur sisa banjir.
Lebih lanjut, Duddy mengimbau masyarakat harus tetap waspada mengantisipasi banjir susulan, mengingat musim hujan masih akan berlangsung.
“Puncak musim hujan itu diperkirakan pada Januari-Februari jadi masyarakat mesti waspada dan harus ada kesadaran masyarakat, jangan membuang sampah sembarangan,†pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: