Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan, penunjukan itu dilakukan guna meminimalisir bertambahnya korban banjir berjatuhan.
"Jadi setiap daerah kita atur sedemikian rupa, termasuk juga nanti dari kementerian. Enggak bisa lagi tiap-tiap lembaga kementerian kerja sendiri," ujar Doni di lantai 15 Gedung BNPB, Jalan Pramuka Raya, Jakarta Timur, Kamis (2/1).
Berdasarkan evaluasi penangangan bencana banjir Rabu kemarin (1/1), Doni belum melihat jalinan sinergitas yang baik antara pemerintah daerah dan stakholder terkait seperti Kepolisian, TNI, hingga BPBD.
"Daerah-daerah yang sudah kesulitan transportasi daratnya, lalinnya, terutama nanti ada masyarakat yang perlu dievakuasi ke rumah sakit dan terhenti. Makanya perlu tim gabungan," jelasnya.
"Makanya ambulance disiapsiagakan, ketika nanti ada yang butuh bantuan maka proses untuk evakuasi berjalan, dari bantuan Badan SAR Nasional, TNI, Polri," katanya menambahkan.
Lebih lanjut, Doni mengimbau kepada masyarakat untuk tidak segan meminta pertolongan dengan menghubungi posko terdekat hingga walikotanya masing-masing.
"Setiap daerah yang terdampak itu ada posko, ada
insident comander (walikota) ada sub posko. Dan disana nanti masyarakat bisa (minta bantuan)," tukas Doni.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: