Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Termasuk Baitul Mal Aceh, 3 SKPA Dapat Rapor Merah Dalam Realisasi APBA 2019

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/azhari-usman-1'>AZHARI USMAN</a>
LAPORAN: AZHARI USMAN
  • Senin, 23 Desember 2019, 15:55 WIB
Termasuk Baitul Mal Aceh, 3 SKPA Dapat Rapor Merah Dalam Realisasi APBA 2019
Pembangunan rumah dhuafa di Aceh gagal terlaksana dengan baik/RMOL
rmol news logo Realisasi keuangan 2019 di tiga Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) tercatat masih di bawah 40 persen. Angka ini paling rendah dibandingkan 56 SKPA lainnya jelang tutup tahun.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Berdasarkan laman resmi Percepatan dan Pengendalian Kegiatan APBA (P2K-APBA) per 23 Desember 2019, dari total pagu APBA-P tahun 2019 Rp 17,327 triliun, realisasi keuangan seluruh SKPA masih 76,6 persen dengan target 96,7 persen dalam masa 8 hari ke depan.

Tiga SKPA yang punya realisasi keuangan paling buruk adalah Baitul Mal Aceh dengan realisasi keuangan 35 persen dari total pagu Rp 152 miliar lebih.

Kemudian, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Aceh dengan angka 36 persen dari total Pagu Rp 824 miliar lebih. Terakhir, Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh dengan realisasi 36,3 persen dari total pagu Rp 371 miliar lebih

Terkait hal ini, Asisten II Pemerintahan dan Keistimewaan Setda Aceh, Ahmad Dadek mengakui jika rendahnya realisasi keuangan di 3 SKPA tersebut punya pengaruh signifikan terhadap jumlah persentase SKPA secara keseluruhan.

“Kita mengakui bahwa gagalnya pembangunan rumah dhuafa di dua SKPA (Baitul Mal Aceh dan Perkim Aceh) dengan jumlah ribuan sangat mempengaruhi realisasi anggaran,” jelas Ahmad Dadek pada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (23/12).

Namun, lanjut Ahmad Dadek, berbeda dengan kasus di Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP). Walaupun realisasi keuangan masih rendah, namun semua pekerjaan telah diselesaikan oleh rekanan dan hanya menunggu proses pencairan.

“Kalau di DKP kan masalah teknis saja (SPM belum diteken oleh Kepala Dinas). Sekarang sudah proses administrasi, jadi dalam beberapa hari ke depan realisasi di sana (DKP) akan bergerak tinggi signifikan,” ungkapnya.

Ahmad Dadek juga menanggapi potensi SiLPA APBA-P 2019. Menurutnya tidak semua SiLPA bedampak negatif terhadap keuangan pemerintah Aceh. Misalnya, dalam APBA-P 2019, pemerintah Aceh menganggarkan perjalanan dinas sebesar Rp 448 miliar lebih, namun yang terealisasi hanya setengahnya.

“Kan perjalan dinas dianggap boros, kalau tidak terealisasi kan bagus. Artinya menjadi SiLPA. Belum lagi dengan dana-dana lain yang dianggap boros,” jelasnya.

Namun demikian, Ahmad Dadek meyakini bahwa realisasi keaungan Aceh akan mencapai target yang telah ditentukan atau sebesar 96,7 persen hingga akhir tahun. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA