Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Edy Rahmayadi Harusnya Wujudkan Slogan "Sumut Bermartabat", Bukan Malah Buat Gaduh

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Jumat, 20 Desember 2019, 10:53 WIB
Edy Rahmayadi Harusnya Wujudkan Slogan "Sumut Bermartabat", Bukan Malah Buat Gaduh
Edy-Bakhtiar/Net
rmol news logo Tidak hanya di media sosial, dukungan kepada Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani lewat spanduk terus mengalir.

Di berbagai sudut Kota Pandan, Tapteng, banyak ditemukan spanduk berisikan kecaman terkait pernyataan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi soal angka kemiskinan di Tapteng, dan tudingan Bakhtiar tidak layak jadi pemimpin.

Seperti spanduk yang terpasang di Jalan Padangsidempuan, Simpang Aek Tolang, Pandan yang ditulis dengan huruf kapital:

"Kami Masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah Mengecam Keras Atas Berita Gubernur Sumut Mengatakan Bapak Bakhtiar Ahmad Sibarani Tidak Layak Jadi Pemimpin".

"Siap Mendukung Kepemimpinan Bapak Bupati Dan Wakil Bupati Tapanuli Tengah 2 Periode" isi spanduk di bagian bawah yang berlatar gambar Bupati  Bakhtiar.

Ketua Umum Pengurus Besar Kesatuan Aksi Mahasiswa Sibolga Tapanuli Tengah (PB KAMISTA), Al Azhar Simamora mengaku, pihaknya sangat menyesalkan pernyataan Gubernur Edy yang menyatakan masyarakat Tapteng miskin.

"Seharusnya sebagai pemimpin Sumatera Utara harus berbicara sesuai data dan fakta yang ada di lapangan, jangan dikarenakan adanya gesekan sentimen pribadi, Tapanuli Tengah dikucilkan, diremehkan dan dikerdilkan," kata Al Azhar, Jumat (20/12).

Oleh karena itu, mahasiswa Sibolga-Tapteng yang tergabung dalam organisasi PB KAMISTA tidak menerima pernyataan Gubernur Edy tersebut yang telah membuat sakit hati masyarakat Tapteng.

Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (PP HIMMAH), Aminullah Siagian menjelaskan, Gubernur Edy tidak pantas mengeluarkan pernyataan seperti itu kepada publik. Pemimpin seharusnya berlomba-lomba membangun daerah seperti slogan "Sumut Bermartabat".

Lanjut Amin, Gubernur Edy harusnya mendukung program bupati dan walikota di Sumut, bukan malah megeluarkan pernyataan blunder yang akhirnya gaduh dan ribut.

Polemik Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Bupati Tapteng Bakhtiar Ahmad Sibarani bermula saat Edy menyebut masyarakat Tapteng miskin karena bupatinya tidak peduli alias tidak sayang kepada rakyat. Bahkan dia menyebut Bakhtiar tidak cocok jadi pemimpin.

Bakhtiar membantah pernyataan Edy. Dia menantang agar digelar survei untuk melihat dan membandingkan kinerja Edy selaku gubernur dan kinernya selaku bupati.

Gubernur Edy mengaku tidak akan membantu Bupati Tapteg selama masih dijabat Bakhtiar Ahmad Sibarani. Tapi Edy menegaskan tetap langsung ke masyarakat Tapteng.

Usut punya usut, ternyata Bupati Tapteng tidak pernah hadir di kegiatan yang diundang Gubernur Edy. Edy menjelaskan dirinya sudah satu tahun lebih mengundang, tetapi Bupati Tapteng tidak pernah hadir.

Sementara itu, Bakhtiar mengaku tidak datang karena menganggap undangan dari Edy hanya undangan seremonial. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA