Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Wisata Bahari Jadi Cara Edhy Prabowo Dalam Optimalkan Potensi Laut Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Jumat, 13 Desember 2019, 11:24 WIB
Wisata Bahari Jadi Cara Edhy Prabowo Dalam Optimalkan Potensi Laut Indonesia
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo/Dok KKP
rmol news logo Potensi yang dimiliki laut Indonesia sangatlah besar. Namun, hingga kini potensi tersebut belum bisa dioptimalkan untuk menambah pemasukan bagi negara.

Karena itulah, Kementerian Kelautan dan Perikanan terus menggenjot sejumlah sektor yang bisa mengoptimalkan potensi laut Indonesia. Salah satunya adalah dengan meningkatkan potensi wisata bahari.

Hal ini diungkapkan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo saat menghadiri penutupan Talk Show dan Pameran Gelar Wisata Bahari 2019 yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (PRL) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kamis (12/12).

Kegiatan bertema “Membangun Wisata Bahari: Peluang dan Tantangan” yang bertujuan mempromosikan wisata bahari Indonesia, khususnya destinasi berbasis konservasi dan ekowisata.

Mengawali sambutannya, Menteri Edhy menyebut, kegiatan ini sangat strategis mengingat 2/3 wilayah Indonesia adalah laut. Namun disayangkan, laut Indonesia ini belum mampu menyumbang hingga 2/3 bagian dari perekonomian Indonesia.

"Karena itu, KKP akan terus fokus membangun dan memanfaatkan potensi ini, salah satunya melalui wisata bahari yang dari tahun ke tahun menunjukan perkembangan," ujar Edhy.

Meskipun demikian, ia menilai target pengelolaan seperti kunjungan wisatawan dan kelestarian lingkungan seringkali belum berjalan ideal beriringan.

Edhy menilai, Indonesia memiliki potensi wisata bahari yang sangat beragam. Keindahannya pun mendunia. Akan tetapi, masih banyak hal yang harus dibenahi. Seperti atraksi, amenitas, dan aksesibilitas.

Pengembangannya pun harus dilakukan secara terpadu antara stakeholder terkait. Termasuk kemudahan akses bagi para investor.

“Kita sudah menetapkan 195 kawasan konservasi laut dengan luas 22,68 juta hektare. Saya melihat masih banyak ceruk atau peluang yang bisa kita manfaatkan di mana-mana. Dari 195 ini, saya sangat yakin belum semuanya kita ketahui ekosistem secara detail,” tuturnya.

Tantangan ke depan dalam pembangunan wisata bahari adalah bagaimana mengintegrasikan pengelolaan dan pemanfaatan destinasi wisata bahari.

Untuk itu, KKP berusaha menyeimbangkan aspek lingkungan, sosial, ekonomi untuk mengejar ketertinggalan dalam pembangunan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil sebagai kawasan ekowisata dengan tidak meninggalkan masyarakat dalam pengelolaannya.

"Pengelolaan ekowisata berbasis masyarakat pesisir dan potensi lokal menggunakan konsep desa wisata bahari adalah langkah tepat," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA