Hal ini disampaikan oleh Kabag Perencanaan Kerja, Plh. Sekretaris Deputi SDM Aparatur Adi Junjunan Mustafa dalam diskusi publik bertema "Meracik Pegawai Negeri Super", di Hotel Ibis Tamarin, Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (7/12).
Adi mengatakan demikian berdasarkan data seleksi CPNS yang didominasi oleh kaum milenial. Katanya, tidak semua peserta yang mendaftar orang tuanya bekerja sebagai PNS.
"Saya tidak
underestimate kepada anak muda milenial. Saat ini minat mereka jadi PNS cukup besar. Asumsi kalau bapak saya PNS saya harus jadi PNS tidak juga ya," ucapnya.
Adi menjelaskan sesuai dengan amanat dan masukan dari banyak pihak, persoalan masih banyaknya guru honorer yang belum diangkat menjadi PNS menjadi prioritas.
"Yang jadi prioritas itu ada guru, tenaga kesehatan dan pertanian. Karena itu berkaitan dengan pangan," jelasnya.
Dengan begitu, formasi untuk anak muda otomatis berkurang. Kendati begitu, kata Adi, tidak perlu khawatir. Sebab semua sudah diatur dalam sebuah mekanisme.
"Anggapan yang bilang PNS harus siap kerja dimana saja. Okelah. Tapi harus ada jaminannya," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: