Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ingatkan Dokumen Persaudaraan Insani Abu Dhabi, Uskup Yohanes Dukung Kerja Sama Lintas Iman

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Selasa, 03 Desember 2019, 11:34 WIB
Ingatkan Dokumen Persaudaraan Insani Abu Dhabi, Uskup Yohanes Dukung Kerja Sama Lintas Iman
Pemuda Katolik Lampung/Istimewa
rmol news logo Kerja sama lintas iman sudah seharusnya dilakukan semua pihak di negeri ini. Karena hal ini sesuai dengan isi Dokumen Persaudaraan Insani Abu Dhabi.

Menurut Uskup Keuskupan Tanjungkarang Mgr Yohanes Harun Yuwono, semua orang muda dari berbagai latar belakang apapun sesungguhnya ada di hati Tuhan. Karena itu lah harus ada juga di hati gereja. Dia pun mendukung Pemuda Katolik bekerja sama dengan kaum muda lintas iman.

"Ini sesuai dengan Isi Dokumen Persaudaraan Insani Abu Dhabi," ungkap Yohanes dalam Musyawarah Komisariat Daerah (Muskomda) IV Pemuda Katolik Komda Lampung, Sabtu (30/11), di Wisma Albertus, Bandar Lampung.

Dokumen Persaudaraan Insani Abu Dhabi adalah dokumen yang ditandatangani oleh Paus Fransiskus bersama Imam Besar Al-Azhar, Sheikh Ahmad al-Tayab dari Mesir.

Naskah dokumen tersebut ditandatangani saat berlangsung Konferensi Global tentang Perdamaian Dunia dan Hidup Bersama di Ibukota Uni Emirat Arab (UEA) itu, 4 Februari 2019.

"Saya mendukung, dan sangat baik jika berbagai kegiatan kaum muda (Katolik) hendaklah juga melibatkan kaum muda lintas iman," tuturnya.

Dia juga berharap, supaya Pemuda Katolik jangan hanya tumbuh menjulang ke atas tanpa akar yang kuat. Kalau itu terjadi, angin akan menumbangkannya.

Yohanes mengingatkan, lupa akan usul dan akar budaya akan membuat kaum muda lupa akan sejarah. Selain itu, berpotensi meremehkan pengalaman hidup para leluhur, dan memandang rendah masa lalu. Serta hidup pun akan kosong.

Sehingga, dia berpesan supaya kaum muda untuk menemukan kekayaan hidup masa lalu. "Warisilah sebagai kekayaan diri dan gaya hidup, itu adalah perbuatan kasih kepada mereka," katanya.

Seirama dengan yang disampaikan Uskup Keuskupan Tanjungkarang, Pemerintah Provinsi Lampung juga menginginkan supaya Pemuda Katolik terus memperat persekutuan persaudaraan.

Serta meningkatkan komitmen untuk memperkuat konsistensi dan sinergisitas dalam merespons berbagai tantangan dan peluang globalisasi.

"Pemuda Katolik untuk senantiasa berkontribusi nyata, mendukung pembangunan dan kesejahteraan Provinsi Lampung agar Lampung dalam kondisi aman, masyarakat yang berbudaya, maju dan berdaya saing, serta sejahtera,” harap Sekretaris Kesbangpol Provinsi Lampung Herdaus, yang hadir mewakili Gubernur Lampung Arinal.

Ketua Pemuda Katolik Lampung periode 2016-2019 Marcus Budi Santoso mengatakan, dalam  tiga tahun kepengurusannya telah berjuang memperbaiki tatanan pengelolaan organisasi.

Sebab masih banyak tahapan untuk memperbaiki organisasi ini agar berjalan ideal. Di mana pada periode 2016-2019 memadukan dengan Arah Dasar Pastoral Keuskupan Tanjung Karang(ARDAS) Gereja Katolik Tanjung Karang.

Yakni, dengan menjadi terang dan garam dunia bersama kristus sang jalan dan kebenaran dan kehidupan, adalah sakramen keselamatan bagi semua orang. Juga moto Mgr Yohanes Harun Yuwono “Non Est Personarum aceptor Deus".

Setidaknya ada tiga hal pokok. Pertama, Pemuda Katolik harus menjadi garam dan terang di tengah-tengah masyarakat. Tugas Pemuda Katolik, harus membawa kesejukan di tengah-tengah masyarakat dengan semangat toleransi dan persaudaraan sejati.

Kedua, dalam rangka konsolidasi organisasi, prioritasnya adalah pembentukan struktur sampai tingkat bawah. Antara lain penataan organisasi dari kabupaten, kecamatan, dan desa.

Ketiga, kebermanfaatan organisasi dasar kewirausahaan bagi anggota dan mendorong kader untuk ber-UKM.

Pengurus Pusat Pemuda Katolik Rudy Jong menambahkan, untuk membesarkan Pemuda Katolik harus serius mengelola organisasi. Di antaranya dengan tata kelola yang benar, dan konsolidasi organisasi sampai level kecamatan.

Dia mengungkapkan, tantangan dan peluang ke depan sangat kompleks. Terutama di era milenial ini, kader Pemuda Katolik harus benar-benar memanfaatkannya dengan baik. Jangan sampai tertinggal.

Dalam Muskomda tersebut diputuskan komitmen bersama untuk terus menggiatkan kerjasama lintas iman dan organisasi. Tujuannya untuk menangkal potensi radikalisme, hoax, dan ujaran kebencian yang dapat memecah belah kedaulatan NKRI.

Selain itu terus menebarkan kasih dan kedamaian kepada sesama. Kemudian memfokuskan pada penguatan pembinaan dan pengkaderan anggota.

Untuk diketahui, Marcus Budi Santoso telah terpilih kembali sebagai ketua Pemuda Katolik Lampung masa bhakti 2019-2022. Marcus terpilih secara aklamasi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA