Direktur Utama Jakpro Dwi Wahyu Daryoto mengurai bahwa revitalisasi yang dilakukan justru menaikkan kelas TIM menjadi pusat kesenian bertaraf internasional.
"Kita tidak menghilangkan yang sudah ada. Justru yang ada kita modernisasikan," ujarnya saat ditemui di kantor Jakpro, Thamrin, Jakarta Pusat pada (25/11).
Hal itu otomatis membantah tudingan yang menyebut revitalisasi TIM dan rencana pembangunan wisma berkonsep hotel berbintang sebagai bentuk komersialisasi.
Sebab bukan hanya merevitalisasi gedung pertunjukan yang ada di TIM saat ini seperti Graha Bhakti Budaya (GBB) dan Gedung Teater Jakarta, Pemprov DKI juga akan merevitalisasi gedung Planetarium dan bioskop Kineforum.
Selain itu, Dinas Pemadam Kebakaran yang sudah ada sejak lama di sana pun akan tetap dipertahankan. Bahkan yang lebih membanggakan Pemprov DKI juga akan membangun museum sejarah Taman Ismail Marzuki.
"Jadi para pegiat seni bisa berkarya tanpa dirugikan. Justru nanti kalau sudah jadi, jangan-jangan sponsornya makin banyak, " pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: