Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sempat Menuai Kritikan, Pemkot Bandung Tetap Bagikan 2.000 Ekor Anak Ayam Untuk Siswa SD Dan SMP

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Kamis, 21 November 2019, 17:24 WIB
Sempat Menuai Kritikan, Pemkot Bandung Tetap Bagikan 2.000 Ekor Anak Ayam Untuk Siswa SD Dan SMP
Anak-anak SD di Kota Bandung dapat pembagian anak ayam dari Pemkot/RMOLJabar
rmol news logo Pemerintah Kota Bandung tetap menjalankan program pembagian ribuan anak ayam kepada anak-anak sekolah di Kota Kembang. Padahal, program ini banyak dikritik karena dinilai tidak akan mampu membuat anak-anak meninggalkan gadget, seperti yang diharapkan Pemkot.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Sebanyak 2.000 ekor anak ayam telah dibagikan oleh Pemerintah Kota Bandung kepada anak-anak SD dan SMP di Kolam Retensi Kelurahan Rancabolang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Kamis (21/11).

Pemberian anak ayam merupakan Program Chickenisasi dari Walikota Bandung Oded M Danial. Menurutnya, program tersebut merupakan respons Pemkot Bandung untuk membangun karakter anak.

"Saya titip pesan kepada semua pihak, mari kita menjaga dan memelihara program ini hingga berkelanjutan. Jangan sampai habis launching, terus cicing. Ini merupakan uji coba kepada anak-anak kita, nanti hasilnya akan kita evaluasi. Kalau positif, akan kita programkan di tahun depan," kata Oded, dikutip Kantor Berita RMOLJabar.

Salah seorang siswa kelas VII SMPN 46 Bandung, Muhamad Fajrian Adam, mengaku senang mendapatkan anak ayam. Rencananya, ayam tersebut akan dipelihara di pekarangan rumahnya.

"Senang, ini untuk mengalihkan dari bermain gadget. Sebelumnya aku pernah melihara burung. Nanti ayamnya dipelihara di rumah, sama orang tua juga dikasih izin," ujarnya.

Sementara itu, Guru IPA SMPN 54 Bandung Rohayati mengungkapkan, program pemeliharaan anak ayam akan menjadi bagian dari nilai tambahan dan masuk ke dalam penilaian keterampilan.

"Di buku rapor itu kan ada dua penilaian, yaitu penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan. Penilaian pengetahuan tes tulis, penilaian keterampilan dari karya yang tercipta," tuturnya.

"Kalau ayamnya mati, tidak apa-apa. Nanti ayamnya diotopsi kenapa sampai mati. Nanti dibuat laporan kenapa sampai mati. Karena sekarang ayam yang dikasih usianya masih empat hari, masih bayi jadi nggak boleh dikasih makan yang keras-keras," tutupnya. rmol news logo article 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA