Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Disiapkan Rusun Dan Modal Usaha, Warga Penataan Kali Sunter Malah Belum Ada Yang Daftar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Selasa, 19 November 2019, 15:11 WIB
Disiapkan Rusun Dan Modal Usaha, Warga Penataan Kali Sunter Malah Belum Ada Yang Daftar
Pengerukan lokais penataan Sunter/RMOL
rmol news logo Warga Jalan Agung, Perkasa VIII, Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara tampak pasrah melihat rumahnya rata dengan tanah.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Pada Kamis (14/11) kemarin, Pemprov DKI Jakarta telah menata kawasan tersebut untuk normalisasi kali. Tujuannya untuk menciptakan lingkungan sehat dan bebas banjir.

Camat Tanjung Priok, Syamsul Huda menjelaskan, bangunan-bangunan kumuh tersebut harus ditata karena berdiri di atas bantaran kali sehingga mengganggu aliran yang dapat menyebabkan banjir.

"(Bangunan) Di sini itu campur. Ada tempat usaha sekaligus tempat tinggal. Tapi lebih banyak tempat usahanya. Bahasa mereka itu lapak rongsok barang bekas," ujarnya saat ditemui Kantor Berita Politik RMOL di lokasi penataan Sunter, Selasa (19/11).

Huda merincikan, untuk jumlah penghuni di lokasi ini, kurang lebih ada 300 orang. Untuk jumlah keluarga tercatat ada 50 KK dan bangunan semi permanen sebanyak 62 bangunan. Sedang sisanya itu adalah lapak-lapak rongsokan.

"Penataan ini kita buat untuk membuka salurannya. Kita normalisasi kalinya. Ini kan salurannya seharusnya besar menghubungkan antara jalan Danau Sunter selatan dan Sunter utara. Salah satu jalur itu ya dari sini. Lalu sampai ke laut," jelasnya.

Huda menambahkan, luas kali yang akan dinormalisasi sepanjang 460 meter. Untuk itu, dijelaskan bahwa penataan ini memang tepat dan sesuai dengan prosedur yang ada.

Dari pantauan Kantor Berita Politik RMOL di lokasi, aliran kali memang tidak jalan dan airnya berwarna hitam. Aroma tidak sedap pun begitu menyengat di lokasi penataan.

Warga di sana yang mayoritas pendatang dan bekerja sebagai pemulung mengaku, selama mereka tinggal di lokasi keadaan baik-baik saja. Listrik pun mengalir di setiap bangunan dan mereka memanfaatkan air tanah buat keperluan sehari-hari.

Saat ini, kata Huda, untuk warga yang rumahnya terkena penataan, saat ini sudah banyak yang berpindah dan tersebar ke berbagai wilayah.

"Ada yang katanya ikut saudaranya atau balik ke rumah pribadinya karena disini kan hanya buat usaha. Sampai siang ini pun, belum ada warga yang daftar ke Rusun Marunda sebanyak 162 unit yang telah kita siapkan," tandas Huda.

"Kepada Warga penataan, kita juga  akan berikan pelatihan yang ditawarkan Pemda seperti teknisi listrik, modal usahanya pun kita dampingi. Cuma memang sampai saat ini belum ada yang daftar," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA