Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ketika Prajurit TNI Dan Polri Ikut Main Wayang "Sang Sukrasana"

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Minggu, 17 November 2019, 21:37 WIB
Ketika Prajurit TNI Dan Polri Ikut Main Wayang "Sang Sukrasana"
Salah satu adegan dalam pertunjukan wayang orang "Sang Sukrasana"/RMOL
rmol news logo Pementasan wayang orang “Sang Sukrasana” memiliki konsep cukup unik, melibatkan anggota dan purnawirawan TNI dan Polri.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Tidak sedikit di antaranya adalah perwira tinggi, jenderal dengan berbagai jumlah bintang.

Salah satu fragmen dalam kisah karya budayawan Jaya Suprana itu adalah sayembara yang digelar Prabu Citrasena untuk mencari calon suami bagi anaknya, Dewi Citrawati.

Sayembara diikuti oleh raja dan ksatria dari berbagai kerajaan.

Setidaknya, ada  delapan jenderal TNI aktif maupun purnawirawan dan delapan jenderal Polri aktif maupun purnawirawan yang berperan sebagai raja peserta sayembara itu.

Mereka tampil memukau, memerankan lakon wayang orang sebisa mungkin, dengan joke segar dan gaya mbeling yang mengocok perut penonton.

Salah seorang jenderal yang berperan sebagai raja peserta sayembara adalah Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I Laksamana Muda Yudha Margono.

Kepada Kantor Berita Politik RMOL usai pementasan, Lasma Yudha Margono mengatakan tidak mengalami kesulitan yang berarti lantaran sang sutradara membebaskan dirinya untuk berekspresi di atas panggung.

“Karena kita berperan sebagai raja, sehingga raja-raja ini bicaranya harus bebas,” ujar Laksma Yudha Margono kepada Kantor Berita Politik RMOL, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Minggu (17/11).

Persiapan untuk memerankan seorang raja dalam pementasan wayang orang “Sang Sukrasana” ini, lanjut Yudha, membutuhkan waktu selama satu bulan. Ia mengalami sedikit kesulitan untuk bisa menari layaknya wayang orang.

Sementara itu, Ketua Umum pementasan “Sang Sukrasana” Letjen TNI Dodik Wijanarko mengatakan, pihaknya tidak mengalami kesulitan saat meminta para petinggi TNI dan Polri berperan menjadi wayang orang.

“Kalau mengajak sih enggak susah. Kebetulan kami meminta izin kepada Panglima TNI. Responnya bagus. Kapolri juga responnya bagus. Prajurit tersebut kita pilih. Permasalahannya enggak semua anggota TNI dan Polri ngerti wayang. Oleh sebab itu latihannya agak panjang,” ujarnya.

Terlepas dari urusan kemampuan dan latihan menjelang pementasan, ternyata gaya mbeling para raja peserta sayembara merebut Dewi Citrawati mampu mengundang “geer” penonton yang merasa terhibur.

Lucu juga melihat jenderal-jenderal, eh raja-raja, saling pamer kekuasaan dan kekayaan di atas panggung untuk mendapatkan putri pujaan hati. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA