Nur Faizin yang akrab disapa Jen, menegaskan keputusan dirinya untuk ambil bagian pada kontentasi Pilkada Sumenep periode 2021-2025, bukan sekadar untuk meramaikan kontestasi. Lebih dari itu, sebagai santri dan anak muda, dia ingin terlibat langsung menentukan arah pembangunan Sumenep lima tahun ke depan.
"Kontribusi santri dan generasi milenial sangat dibutuhkan," ujar Jen yang kini baru berusia 31 tahun.
Dalam pemilu legislatif lalu, Jen belum berhasil mendapatkan kursi di DPRD Jawa Timur. Namun dirinya merasa tidak patah arang untuk terus menemukan medan pengabdian.
"Dalam politik boleh mati berkali-kali. Namun saya ingin memastikan nyali dan optimisme anak-anak muda harus tetap ada," ucap Jen.
Sebagai santri dan putra seorang kiai, KH. Roji Fawaid Baidlawi (Rais Syuriah MWCNU Dungkek), Jen berasalan tidak mendaftar sebagai Bakal Calon Bupati karena sebagai santri dirinya menghormati para senior yang mempunyai keinginan serupa, utamanya di internal DPC PKB Sumenep.
Dia juga menyatakan hanya ingin maju dari PKB, tidak melalui kendaraan partai lain.
Ditemani sekira 200-an anak-muda Sumenep, pengembalian formulir Bacawabub diterima pengurus Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) DPC PKB Sumenep.
Desk LPP DPC PKB Sumenep, Rasisi mengatakan, Nur Faizin sebagai kader PKB tulen yang pertama mengembalikan formulir Bacawabub.
"Langkah Nur Faizin ini memiliki arti bahwa dia betul-betul serius," kata Rasidi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: