Mulai dari kasus dua pengguna GrabWheels yang tertabrak mobil hingga tewas, sampai jembatan penyeberangan orang (JPO) rusak akibat dilintasi penggunaan GrabWheels yang nakal.
Padahal sudah jelas hal itu dilarang, sebab JPO hanya diperuntukkan buat pejalan kaki. Akibatnya sejumlah JPO di ibukota di antaranya Bundaran Senayan, GBK, dan Polda Metro mengalami kerusakan.
Kadis Bina Marga Hari Nugroho membantah kalau bahan JPO yang digunakan gampang rusak. Hari menjelaskan, hal itu terjadi karena panel kayu yang digunakan memang diperuntukkan untuk pejalan kaki bukan kendaraan listrik.
"Bukan gampang rusak. Panel kayu conwood itu memang untuk jalan kaki, bukan untuk main skuter. Bukan untuk mesin. Makanya kita lakukan pelarangan, bahwa gunakan JPO harus bijak," katanya saat dihubungi via udara pada Kamis (14/11).
Hari menjelaskan bahwa bahan yang digunakan untuk JPO bukanlah beton, melainkan material bersifat futuristik.
"Makanya itu beda. Kalau beton ya nggak rusak," imbuhnya.
Belajar dari peristiwa ini, Dinas Bina Marga dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan segera mengatur regulasi penggunaan skuter.
"Kalau kursi roda nggak masalah karena kan roda bannya beda dengan skuter. Skuter kan ada ban mati dan ada besinya. Itu yang bikin rusak. Di negara manapun nggak ada JPO buat itu (skuter)," tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.