Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Fahira: Jakarta Berpotensi Jadi Kota Ramah Sepeda Seperti Amsterdam

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ichsan-yuniarto-1'>ICHSAN YUNIARTO</a>
LAPORAN: ICHSAN YUNIARTO
  • Selasa, 12 November 2019, 03:33 WIB
Fahira: Jakarta Berpotensi Jadi Kota Ramah Sepeda Seperti Amsterdam
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ketika bersepeda/Repro
rmol news logo Keseriusan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menjadikan ibu kota sebagai tempat yang ramah bagi pesepeda patut diapresiasi.

Hal ini diungkapkan anggota DPD RI DKI Jakarta Fahira Idris. Menurutnya,  rencana pembangunan jalur sepeda sepanjang 200 km sangat tepat.

Program prioritas Dinas Perhubungan DKI ini mematahkan stigma kebanyakan perencanaan transportasi di berbagai kota Indonesia yang belum menjadikan sepeda sebagai bagian integral dari sistem transportasi kota.

"Kebanyakan daerah lebih kepada pembangunan infrastruktur yang fokus kepada penggunaan kendaraan bermotor. Sementara untuk transportasi tidak bermotor mulai dari sepeda sampai pejalan kaki belum menjadi prioritas," ujar Fahira lewat keterangan tertulisnya, Senin (11/11).

Fahira menambahkan, jika kebijakan melipatgandakan jalur sepeda sebagai prioritas dan dilakukan  konsisten maka Jakarta punya potensi besar menjadi salah satu ‘kota ramah sepeda’.
"Memang sudah saatnya sepeda dijadikan bagian integral dari sistem transportasi kota. Oleh karena itu, baik program maupun penganggarannya juga harus jadi prioritas," tegasnya.
 
Menurut Fahira, menjadikan sebuah kota ramah sepeda adalah pekerjaan besar dan butuh puluhan tahun. Dia mencontohkan seperti di Kota Amsterdam Belanda yag butuh puluhan tahun menjadi kota ramah sepeda.

Keberhasilan mereka ditopang oleh kasadaran masyarakat yang didukung oleh kebijakan pemerintah yang konsisten, terutama terkait alokasi anggaran dan pembangunan infrastruktur jalur sepeda.

"Bahkan meski sudah dinobatkan sebagai kota paling ramah sepeda, Amsterdam masih terus berinovasi untuk terus meningkatkan kenyamanan bagi peseda lewat berbagai program dan keberbihakan anggaran," tuturnya.

Lebih lanjut Fahira menuturkan, pada tahun 1980, Amsterdam sudah menetapkan bahwa sepeda adalah transportasi masa depan.

Visi ini sebagai respon dari tingginya pencemaran udara akibat pembangunan infrastruktur jalan yang hanya diprioritaskan untuk kendaraan bermotor dan tingginya angka kecelakaan.

"Warga Amsterdam pun meninggalkan mobil dan beralih ke sepeda. Jadi apa yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta saat ini adalah sebuah langkah awal yang baik. Saya yakin jika program ini dijalankan dengan konsisten dan didukung oleh keberbihakan anggaran, 10 atau 20 tahun ke depan, sepeda akan menjadi pemandangan di jalanan Jakarta," pungkasnya.

Sekadar informasi, dalam Kebijakan Umum APBD Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUAPPAS) 2020 terdapat anggaran pembangunan jalur sepeda sebesar Rp62 miliar. Besarnya anggaran ini dinilai sebagai salah satu langkah serius Pemprov DKI Jakarta menjadikan sepeda bagian integral dari sistem transportasi kota. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA