Saringan ini sendiri diakui untuk mengantisipasi membludaknya sampah yang kerap tertumpuk di sejumlah pintu air di Jakarta saat musim hujan.
"Paling banyak dua truk (sampah) dalam harian. Tapi ketika hujan turun di hulu hanya selama 4 jam itu sudah 3 atau 2. Di hilir kita butuh ratusan truk untuk mengangkat sampah-sampah itu," kata Kepada Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih saat ditemui sesuai melakukan rapat dengan Komisi D DPRD DKI, Senin (11/11).
Andono menyampaikan, masalah penumpukan sampah yang kerap terjadi saat musim hujan harus segera diselesaikan dan perlu kerja sama dari semua pihak.
"Tentu secara desain detailnya kita dibantu ITB. Pencegahan sampah sampai ke hilir sudah mempertimbangkan kriteria desain yang
advance, tetapi sudah juga diadaptasi ke komisi lokal kita," katanya.
Pembangunan saringan sampah ini dianggarkan Dinas LH senilai Rp 197 miliar. Desain yang digunakan pun, kata Andono, mirip seperti yang ada di negara tetangga.
"Jadi kalau di Australia, barangkali dengan aspek hidrologi yang sesuai dengan kondisi desain. Ini butuh
adjustment dan adaptasi dengan kondisi lokal kita," jelasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: