Karena itu, Bupati Blora Djoko Nugroho mengaku tidak peduli dengan banyaknya kritik dari berbagai pihak terkait keputusannya merobohkan sejumlah bangunan.
Kokok, sapaan Djoko Nugroho, menyebut jadi Bupati harus berani agak
ngawur untuk memajukan daerahnya.
"Saya akui, saya Bupati yang
rodo (sedikit, red)
ngawur. Semua
tak ambruke, dikritik nggak papa. Kalau saya nggak
ngawur sampai kapan Blora bisa maju? Saya mau agak agresif, kalau nggak kita bisa rugi besar," kata Bupati saat menghadiri Pelantikan Pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Ikatan Wanita Pengusaha (IWAPI) Kabupaten Blora, di Pendopo Rumah Dinas, Sabtu (26/10).
Dilaporkan
Kantor Berita RMOLJateng, Bupati memaparkan, tahun ini sejumlah bangunan telah selesai dirobohkan. Di antaranya Pasar Blora, Gedung Sasana Bakti, hingga Stadion Kridosono. Bupati meminta agar IWAPI bisa mengambil peluang itu.
"Gedung Sasana Bhakti dirobohkan, mau saya buat gedung bioskop lantai 3. Pasar Blora nanti akan jadi pusat perbelanjaan dan perhotelan. Stadion Kridosono juga saya robohkan biar dipakai masyarakat jualan, biar seperti Alun-Alun Kidul Yogyakarta.
Eman-eman lahan gedene semono mung dienggo akhir tahun tok (Sayang jika lahan seluas itu hanya dipakai akhir tahun saja). IWAPI mungkin bisa mengambil peluang ini," harapnya.
Kokok pun mengaku cukup senang dengan meningkatnya perekonomian warga saat ini. Banyak toko-toko bermunculan yang bisa menyerap tenaga kerja.
"Sekarang banyak warung-warung buka, banyak angkringan, toko-toko. Saya kalau melihat Blora sekarang Mbayani (luar biasa, red)," jelasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: