Nah, intensitas curah hujan yang sudah mulai sering dan terkadang cukup besar ini, secara tidak langsung berpengaruh terhadap perbaikan kualitas udara Jakarta. Seperti diketahui, Indeks Kualitas Udara Jakarta sempat menempati berada di jajaran atas sebagai kota paling berpolusi di dunia.
Kendati begitu, Anggota DPRD dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dedi Supriadi mengingatkan, meskipun Jakarta sudah mulai diguyur hujan, polusi udara tidak serta merta hilang.
“Pada jam sibuk seperti pagi hari ini, dari data Air Visual AQI (Air Quality Index),rata-rata Jakarta masih di atas 150. Ini tetap belum sehat,†ujar Dedi melalui keterangan tertulisnya, Jumat (18/10).
Oleh karena itu Fraksi PKS mendukung penuh Instruksi Gubernur (Ingub) DKI Jakarta nomor 66/2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara.
Dedi juga menyatakan Fraksi PKS mendukung penuh langkah-langkah Pemprov DKI seperti memperlebar trotoar, perluasan ganjil genap, dan pengikutsertaan masyarakat untuk penghijauan demi perbaikan kualitas udara Jakarta yang lebih baik.
"Jadi jangan melempem pelaksanaannya di lapangan, karena faktor pengendali alamiah yaitu hujan sudah mulai turun," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: