"Tidak ada itu (pencabutan). Jadi siswa penerima KJP karena kondisi sosial ekonomi keluarganya lemah sehingga dia dapat bantuan dari pemerintah supaya bisa sekolah," tutur Anies di Gedung Walikota Administrasi Jakarta Barat, Rabu (2/10).
Anies menambahkan, jika ada siswa bermasalah justru harus dididik.
"Bukan malah diberhentikan dari pendidikan," tegasnya.
Lebih lanjut Anies menambahkan, jika KJP milik siswa dicabut maka pelajar dengan kondisi ekonomi pas-pasan ini dicabut bantuannya maka pendidikan para siswa terancam.
"Jangan sampai putus sekolah karena KJP dicabut. Tujuan kita malah tidak tercapai. Jadi hati-hati dengan itu. Saya tak pernah menggariskan pencabutan KJP," paparnya.
Anies menyarankan agar para siswa yang ikut demo itu diberi pembinaan.
"Orangtuanya dipanggil, anak dipanggil, diajak diskusi. Jadi mereka dididik lebih jauh. Bukan justru diberhentikan," pungkasnya.
Sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Ratiyono mengingatkan kepada para pelajar pemegang kartu KJP untuk tidak ikut-ikutan berdemonstrasi dengan bertindak anarkis karena ancamannya adalah pencabutan KJP.
"Kalau dihentikan, kamu sudah miskin, ikut-ikutan(demo), rusak masa depannya," kata Ratiyono.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: