Kegiatan yang sudah memasuki tahun ke tiga ini diikuti oleh 34 organisasi perempuan lintas ideologi dan agama se-Sumatera bagian selatan dengan mengambil tema "Sport for Peace: Ruang Perjumpaan Perempuan untuk Perdamaian".
Ketua Umum PP Fatayat NU, Anggia Ermarini, mengatakan kegiatan ini tidak hanya untuk mentradisikan hidup sehat dengan berolahraga bagi perempuan, tapi jadia ajang pertemuan bagi semua kalangan terutama perempuan untuk saling mengenal dan kemudian menjalin persaudaraan.
POP 2019 yang diselenggarakan pada 26-28 September 2019 ini mempertandingkan tiga cabang olahraga, bolavoli, hadang (gobagsodor), dan senam poco-poco kreasi. Masing-masing cabor diikuti oleh 21 tim yang sudah lolos administrasi pendaftaran.
"Cabang olahraga yang dipertandingkan adalah cabang olahraga yang dilaksanakan dalam jumlah group, ini agar kesempatan mereka saling berinteraksi, bekerjasama lebih tinggi," kata Ketua Panitia POP 2019, Nurhabibah saat pembukaan pada pagi hari ini.
Kegiatan yang didukung oleh Kementrian Pemuda dan Olahraga ini dibuka dengan senam poco-poco masal diikuti 2 ribuan perempuan se-Lampung.
"Saya bahagia karena keikutsertaan masyarakat yang maksimal dalam senam poco-poco masal pembukaan POP, ini menunjukan semangat olahraga masyarakat meningkat dan semoga ini terus menjadi tradisi baik bagi semua kalangan masyarakat," ujar Deputi Pembudayaan Plahraga Kemenpora, Isnanta.
Pembukaan POP yang dilaksanakan di GOR PKOR Lampung dibuka secara resmi oleh Isnanta dengan melepaskan burung merpati ke udara sebagai simbol perdamaian sesuai dengan tema POP 2019.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama menggelar kegiatan tahunan, Pekan Olahraga Perempuan (POP) 2019 di Lampung. 
