Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Waka BSSN: Krisis Pancasila, Kita Digiring Menjadi Seperti Robot

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Sabtu, 21 September 2019, 20:42 WIB
Waka BSSN: Krisis Pancasila, Kita Digiring Menjadi Seperti Robot
Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Komjen Pol Dharma Pongrekun/RMOL
rmol news logo Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Komjen Pol Dharma Pongrekun menyebut kondisi Pancasila saat ini dalam keadaan mengawatirkan. Indonesia dijajah oleh sistem yang menggiring pemikiran pada kondisi masyarakat seperti robot.

"Saat ini kita akan digiring kepada suatu kondisi dimana kita akan dikunci, tidak mempunyai cita rasa dan karsa dan kita akan dibawa menjadi seperti robot," kata Dharma dalam Dialog Meja Bundar dengan tema 'Mengimami Pancasila Merealisasikan Cita-Cita Indonesia' di Hotel Sahid Jakarta, Sabtu (21/9).

Dia menjelaskan, yang dimaksud manusia sebagai robot bukan keadaan tubuh berubah menjadi besi melainkan ketidakberdayaan orang dalam melawan sistem yang ada.

"Bukan badan kita robot, tetapi badan kita tetap manusia dan kita sudah sangat masuk dalam sistem dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi, tidak punya kehendak, sudah dikunci dengan sistem yang ada," tambahnya.

Dharma mengajak agar masyarakat Indonesia memperhatikan seluruh sistem yang ada di dunia. Sistem yang tersebar di seluruh dunia diberi standar internasional.

"Apa yang disebutkan dengan internasional standar itu? Itu adalah cara menstandarkan semua konsep atau sistem yang ada. Ujung-ujungnya (sistem tersebut) kita akan dibawah menjadi jauh dari kerasa iman daripada kemahakuasaan Tuhan, yang sering saya sebutkan itu ateis," jelasnya.

Secara simbolis ia menjelaskan, sitem yang dijalankan menjunjung agama, namun semua kehidupan digantungkan pada kecanggihan teknologi.

"Saya tidak menakut-nakuti tetapi ini perlu kita waspadai, jangan karena kita ingin teknologi lalu mengeluarkan uang banyak, tetapi manfaatnya justru memakan balik kepada penggunanya," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA