Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bantu Masyarakat Terdampak Asap, UNS Ciptakan Alat Bantu Pernapasan Mudah Dan Murah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Jumat, 20 September 2019, 12:40 WIB
Bantu Masyarakat Terdampak Asap, UNS Ciptakan Alat Bantu Pernapasan Mudah Dan Murah
UNS ciptakan alat bantu pernasapan untuk menolong masyarakat terdampak asap di Riau dan Kalimantan/Istimewa
rmol news logo Kualitas udara yang buruk akibat terpapar asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimatan dan Riau menginspirasi terciptanya sebuah penemuan bermanfaat. Sebuah alat bantu pernapasan bagi masyarakat terdampak asap berhasil diciptakan pihak UNS.

Berdasarkan data AQI pada Jumat (20/9), Pekanbaru tercatat menduduki peringkat pertama udara terburuk di angka 397. Disusul Palangkaraya di peringkat kedua dengan angka 365.

Terdorong untuk membantu masyarakat terdampak asap karhutla, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (FK UNS) Surakarta menciptakan alat khusus untuk membantu pernapasan. Agar masyarakat terhindar dari dampak negatif asap.

Alat bantu pernafasan yang diciptakan oleh dr. Darmawan Ismail Sp. BTKV ini diberi nama Surgeons of UNS (SUNS) Portable Air Filter. Menariknya, alat ini dapat dibuat dan digunakan siapa saja.

Darmawan menjelaskan, SUNS Portable Air Filter ini mulai diciptakan pada 2015 dan sudah dilakukan ujicoba.

“Sudah kami ujicoba dan hasilnya lebih bagus dibandingkan dengan menggunakan masker biasa. Artinya udara yang dihirup ketika menggunakan alat tersebut lebih bersih,” ujar Darmawan lewat keterangannya di BNPB, Jumat (20/9).

Dalam upaya memasyarakatkan alat tersebut, tim dari UNS akan bekolaborasi bersama FK Universitas Riau. Mereka akan melakukan pelatihan dan pemberian pemahaman lain terkait inovasi baru tersebut. Termasuk untuk membuat sendiri alat bantu pernapasan tersebut.

"Tim akan memberikan pelatihan di Riau dan Palangkaraya, sehingga warga bisa membuat alat ini. Cara membuatnya cukup mudah serta bahan yang digunakan mudah didapat. Dan tentunya biaya pembuatan sangat murah, yaitu sekitar Rp 25 ribu per unitnya,” jelasnya.

Adapun bahan yang digunakan antara lain kain kristik, kain tipis, perekat lepas pasang, tali bis, tali elastis, filter akuarium, mika tebal, selang aquarium, bola plastik mainan, spons, dan sarung tangan. Sedangkan untuk alat-alat yang digunakan yaitu plester, spidol, gunting, cutter, penggaris, lem tembak/lilin, dan stapler.

Untuk mekanisme kerjanya, udara kotor masuk ke kotak humidifier melewati filter depan yang dilembapkan dengan air dan deterjen sebagai penyaring dan aroma terapi.

Deterjen tersebut bekerja sebagai pengikat karbon atau penyaring sehingga udara bersih dapat dihirup melalui selang dan melewati katup bagian bawah dari masker. Kemudian udara kotor dibuang melalui katup bagian atas dari masker dan keluar dari sistem SUNS (tidak bercampur). rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA