Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Berbeda Dengan Data AirVisual, Dinas Lingkungan Hidup DKI Klaim Udara Jakarta Membaik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Selasa, 17 September 2019, 15:44 WIB
Berbeda Dengan Data AirVisual, Dinas Lingkungan Hidup DKI Klaim Udara Jakarta Membaik
Kualitas udara Jakarta diklaim Dinas Lingkungan Hidup DKI sudah membaik/Net
rmol news logo . Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta mengklaim perluasan Ganjil Genap (Gage) berhasil memperbaiki kualitas udara Jakarta. Padahal data yang ditampilkan AirVisual menunjukkan hasil berbeda.

Terkait hal ini, Kepala DLH DKI Jakarta, Andono Warih, mengaku peningkatan kualitas udara Jakarta ini bisa dibuktikan dengan data.

Untuk mendapatkan data, DLH melakukan pemantauan kualitas udara Jakarta di tiga lokasi berbeda. Yaitu Bundaran HI, Kelapa Gading, dan jalan Suryopranoto. Ketiga wilayah tersebut merupakan ruas jalan yang terkena perluasan aturan Gage.

"Hasil pengamatan di Bundaran HI, kadar PM 2.5. Ada penurunan kadar sampai 9 persen. Kelapa Gading kadar PM 2.5, mengalami penurunan hampir 12 persen. Selanjutnya, di jalan Suryopranoto ada penurunan kadar PM 2.5 hingga 16 persen," jelas Andono.

Data tersebut berbeda dengan yang hasil yang muncul di aplikasi AirVisual. Saat diakses pada Selasa (17/9) pukul 14:15 WIB, kualitas udara Jakarta berkategori tidak sehat.

Melalui aplikasi tersebut, indeks kualitas udara (AQI) Jakarta berada pada level tidak sehat, yakni 151 dengan parameter polutan atau PM2.5 konsentrasi 56.1 ug/m3.

Saat ditanya soal data kualitas udara dari AirVisual yang menunjukan udara Jakarta masih tidak sehat, Andono berkelit bahwa perlahan tapi pasti kualitas udara menunjukkan hasil positif.

"Udara Jakarta lintas batas dipengaruhi arah angin dan sebagainya. Kita belum bisa menentukan sebab utamanya. Kalau kita lihat juga episode musim kemarau sudah mencapai puncaknya, sudah cukup lama tidak turun hujan," sebut Andono.

Menurutnya kalau betul-betul mau memperbaiki sampai ke taraf sehat, tentunya memerlukan usaha yang jauh lebih besar dan masif lagi. Selain itu, Andono menambahkan, memperbaiki kualitas udara Jakarta tidak bisa terjadi dalam kurun waktu satu atau dua bulan.

Namun DLH cukup yakin dengan indikasi yang  terjadi saat ini, bahwa perluasan Gage sudah memberikan dampak yang signifikan bagi kualitas udara di Jakarta.

"Tentu, dalam satu sampai dua tahun, itu dikombinasikan dengan berbagai upaya akan membuat udara Jakarta lebih baik lagi, " pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA