Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Usung Kesetaraan, Aktivis Disabilitas Nekat Daftar Bacabup Jember

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Selasa, 10 September 2019, 19:03 WIB
Usung Kesetaraan, Aktivis Disabilitas Nekat Daftar Bacabup Jember
Aktivis penyandang disabilitas, Kusbandono saat mendaftar Bacabup/RMOL
rmol news logo Usung visi kesetaraan penyandang disabilitas, seorang aktivis difabel Kusbandono mendaftarkan diri sebagai bakal calon Bupati (Bacabup) Jember, Jawa Timur. Kusbandono mendatangi Kantor DPC PDI Perjuangan, pada Selasa (10/9) siang untuk mengambil formulir pendaftaran.

Kusbandono menjelaskan alasan mengapa dirinya nekat ikuti tahapan penjaringan kepala daerah. Ia menyebut, di setiap momen pemilihan kepala daerah, ia melihat para kandidat seolah-olah memiliki perhatian lebih terhadap penyandang disabilitas.

"Kami ini pernah disuruh pawai, karnaval dan dipertontonkan. Setelah (kandidat) jadi, janji tinggal janji," ungkapnya.


Bagi aktivis yang juga mahasiswa pascasarjana FISIP Universitas Jember ini, setiap perjuangan kemanusiaan harus beriringan dengan langkah politik nyata. Ia melihat penyandang disabilitas di Jember perlu mendapatkan sentuhan dari negara.

"Sentuhan tersebut secara otomatis juga akan mengena ke masyarakat secara luas. Perlu ada tindakan konkret terutama pemenuhan hidup yang layak," tambahnya.

Segudang pengalaman memperjuangkan hak kesetaraan sejak mahasiswa, tambah Kusbandono, akan jadi modal untuk membangun sebuah pemerintahan yang memiliki layanan publik bagi semua golongan.

"Saya juga pernah menjadi saksi faktual judical review Undang-Undang Lalu Lintas yg menggugat diskriminasi Surat Ijin Mengemudi di Mahkamah Konstitusi pd tahun 2015 silam," jelasnya.

Visi yang akan diusung untuk menjadi bacabup PDI Perjuangan ini adalah membangun layanan publik yang inklusif bagi seluruh golongan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas.  

"Program yang saya tawarkan adalah inklusifitas dalam berbagai layanan publik bagi semua golongan masyarakat," pungkasnya.

Pria yang juga alumni PMII ini, mengaku punya alasan tersendiri mengapa nekat mendaftarkan diri ke PDIP. Ia meyakini jargon partai yang dipimpin oleh Megawati ini akan benar-benar memperhatikan kepentingan rakyat kecil.

"Karena kata Ibu Megawati, jargonnya adalah memperjuangkan wong cilik. Selama ini penyandang difabel adalah kaum marginal. Itu yang harus diperjuangkan," tegasnya.

Saat mendaftar Kusbandono datang bersama beberapa pendukungnya. Ia diterima oleh Sekretaris Tim Penjaringan DPC PDI Perjuangan Jember, Lukman Winarno beserta jajaran petinggi partai lainnya.

Lukman mengaku akan memperlakukan Kusbandono sama seperti para bakal calon yang mengikuti proses penjaringan di Partai Kepala Banteng moncong putih. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA