"Pandangan saya pribadi dan juga sebagai ketua partai di Kota Bekasi dan saya sebagai DPRD Kota Bekasi dalam konteks penggabungan dengan DKI menurut saya sah-sah saja," kata anggota DPRD Kota Bekasi, Sholihin, seperti dikutip dari RMOLJabar, Senin (2/9).
Meski demikian, Sholihin dia tidak mau otonomi daerahnya menghilang. Dia setuju jika bergabung ke DKI sebatas administrasinya saja.
Sebab menurutnya jika nama Bekasi berubah menjadi Jakarta Tenggara dapat menghilangkan sejarah Bekasi itu sendiri.
"Karena Bekasi ini kan ada sejarahnya, apalagi ada tokoh pahlawan kita KH. Noer Ali, saya gak setuju dengan nama Jakarta Tenggaranya karena menghilangkan Bekasinya, sejarah akan hilang," ucapnya.
Pasalnya Gubernur saat ini sedang mewacanakan perpindahan ibu kota provinsi ke wilayah Majalengka.
"Kalau misalnya ibu kota ke Majalengka, ini terlalu jauh. Kalau kita deket dengan Jakarta hanya administrasinya saja yang bergabung, jangan otonomi daerahnya ikut digabungkan juga," tambahnya.
Laporan: Rivaldy
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: