Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kirab Bendera Merah Putih 400 Meter Di Cisarua, Idenya Berasal Dari Jombang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Minggu, 18 Agustus 2019, 13:14 WIB
Kirab Bendera Merah Putih 400 Meter Di Cisarua, Idenya Berasal Dari Jombang
Bendera merah putih terkirab 400 meter di Cisarua, Bogor/Net
rmol news logo Bendera Merah Putih sepanjang 400 meter dikirab di sepanjang jalan Cisarua Bogor pada perayaan 17 Agustus 2019. Sebanyak 1.500 orang berjalan beriringan untuk membentangkan bendera selebar 320 cm ini dengan antusias.

Adalah Mufaidin. sosok di balik kirab bendera Merah Putih sepanjang 400 meter ini. Sebagai penggagas, ia berhasil memeriahkan perayaan HUT ke-74 Indonesia dengan membangkitkan rasa nasionalisme masyarakat.

"Ini (tujuannya) untuk membangkitkan rasa nasionalisme dan kebhinekaan negara kita. Lalu kami mempunyai ide untuk mengkirabkan bendera, panjang 400 meter lebar 320 meter, dengan jarak tempuh sekitar 6 kilometer," ungkap pria yang akrab disapa Udin ini kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (18/8).

Rupanya Udin terinspirasi dengan perayaan 17 Agustus pada 2018 lalu kampung halamannya, di Dusun Besuk, Desa Curahmalang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Saat itu juga terkirab bendera sepanjang 350 meter dengan lebar yang sama. Udin pun berpikir untuk membuat yang lebih panjang di tempat tinggalnya saat ini.

Ide yang ia gagas sejak satu tahun yang lalu ini akhirnya terwujud dengan kekompakan para warga Cidokom 5, Desa Kopo, Kecamatan Cisarua, Bogor.

"Ini sebenarnya idenya sudah lama, hanya saja para pemuda di sini baru sepakat untuk menyelenggarakan pada 25 Juli lalu. Hingga terwujudlah kami buat bendera. Ya buru-buru sih, (dikerjakan) dalam waktu senggang saja," lanjut ayah dari dua anak ini.

Udin berharap, dengan perayaan tersebut masyarakat semakin bersatu dan menjadi inspirasi bagi para generasi penerus untuk mengingat perjuangan para pahlawan yang berjuang memerdekakan Indonesia.

"Inginnya, kami sebagai anak muda sebagai generasi penerus, anak-anak kita bisa menghargai para pahlawan. Kita kan tinggal menikmati hasilnya, sedangkan yang berjuang para pahlawan sampai mati-matian untuk membela negara kita," ujar pria kelahiran 1 Desember 1978 ini.

"Ya kita tinggal kibarkan bendera saja kok. Pinginnya sih antusiaslah, supaya kita punya nasionalisme terhadap bangsa dan negara kita," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA