Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Gema Cita: Walikota Jaktim Harus Persuasif Benahi Bantaran Kali Ciliwung

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Sabtu, 17 Agustus 2019, 14:17 WIB
Gema Cita: Walikota Jaktim Harus Persuasif Benahi Bantaran Kali Ciliwung
Foto:Net
rmol news logo Pemprov DKI Jakarta dalam hal ini Walikota Jakarta Timur M. Anwar sebaiknya menggunakan cara-cara yang persuasif dan edukatif mengayomi masyarakat terkait pembongkaran reklamasi warga bantaran Kali Ciliwung yang membuat perluasan daratan atau reklamasi di Jalan Tanah Rendah, Kampung Melayu, Jakarta Timur.

Disamping itu peran koordinasi dan komunikasi antar instansi terkait dalam hal pengawasan dinilai masih lemah.

"Walikota harus bertindak tegas juga terhadap oknum aparatur yang diduga membiarkan reklamasi di bantaran kali terjadi," kata Sekjen Gerakan Masyarakat Cinta Jakarta (Gema Cita), Hilman Firmansyah, Sabtu (17/8).

Gema Cita menilai soal rencana pembongkaran, yang perlu digarisbawahi adalah solusi bukan sekedar tidak membongkar atau membongkar, yang diperlukan adalah mencari solusi.

"Mereka punya kehidupan sosial, akses tempat kerja. Bukan semata-mata dibongkar," terang Hilman.

Walikota Jakarta Timur harus mempunyai solusi yang tepat dan tidak merugikan semua pihak, sehingga tidak terjadi konflik. Bicara aliran sungai Ciliwung itu menyangkut kepentingan untuk masyarakat Luas, semua kebijakan harus berdasarkan aturan.

"Jika nantinya warga Jalan Tanah rendah, kampung Melayu Jakarta Timur harus direlokasi, harus berdasarkan banyak pertimbangan yang manusiawi," ujar Hilman.

"Kalau ada relokasi maka harus ada solusi, bukan sekedar jumlah berapa dan tempat mana pun. Pikirkan pekerjaan, akses kesehatan, pendidikan, jadi ada solusi dan manusiawi," tambahnya.

Sebelumnya ramai diberitakan, sebagian warga bantaran Kali Ciliwung membuat perluasan daratan atau reklamasi di Jalan Tanah Rendah, Kampung Melayu, Jakarta Timur dengan menggunakan puing-puing sisa. Mereka memperlebar lahan tempat tinggal dengan bebatuan dan karung pasir. Pelebaran yang mereka lakukan diketahui sampai sekira 5 meter menjorok ke arah sungai.

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Jakarta Timur M. Anwar mengatakan material tersebut akan selesai dibersihkan.

"Soal itu hari ini sudah saya kerjakan. Itu dibongkar dan dihancurin. Mana ada badan kali buat reklamasi, itu kan punya warga nyolong-nyolong waktu supaya mereka bisa bikin tempat untuk gubuk lagi di sana. Hari ini kita kerjakan, Sabtu berdekatan dengan perayaan HUT RI, insyaAllah Minggu kita selesaikan," ucapnya pada Jumat kemarin.

Kurangnya pengawasan diakui Anwar sebagai faktor utama hal semacam ini bisa terjadi. Oleh sebab itu dia meminta jajarannya mulai dari Satpol PP, Sumber Daya Air (SDA) dan aparat lainnya dari sektor kelurahan maupun kecamatan untuk bersinergi melakukan pengawasan.

"Kalau ada pengawasan nanti begitu ketemu pelakunya kita akan lakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT). Untuk sanksinya nanti disesuaikan dengan aturan yang ada. Sebab kalau dari kita pengawasannya lemah kembali, nanti ketika musim hujan tiba kemudian banjir mereka juga saling menyalahkan," lanjut dia.

Saat ini Pemkot Jakarta Timur sedang mengupayakan relokasi bagi warga di bantaran Kali Ciliwung yang masih terkendala pembebasan lahan. Sebab pembebasan lahan bukanlah ranah Anwar melainkan pihak Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA