Ketua Ikatan Pemuda Santri Banjar Baru (IPSB) Rahmat Riza mempertanyakan maksud dari pemkot mengundang para waria. Menurutnya, acara halal bihalal menjadi tidak mencerminkan kebiasaan dan kondisi masyarakat Kota Banjarbar yang mayoritas muslim dan dikenal sangat religius.
Seharusnya, kata Riza, walikota dan wakil walikota Banjarbaru memberi contoh dan teladan yang baik, dengan membuat acara-acara yang mengedepankan kepedulian kepada rakyat seperti pemberian santunan.
“Pegawai dinas kebersihan juga masih banyak yang miskin. Daripada membuat acara dangdutan yang tidak jelas maksud dan tujuannya, lebih baik bikin yang bermanfaat,†ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Kamis (15/8).
Riza menilai, acara ini akan menjadi isu yang sensitif bagi masyarakat. Pemkot harus bersiap menanggung konsekuensi dari rakyat yang kini menolak LGBT berkembang di Banjarbaru.
“Walikota berlapang dada menerima kritik dari masyarakat. Karena secara umum masyarakat Banjarbaru adalah masyarakat religius dan kuat keislamannya,†tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: