Kegiatan pelatihan kewirausahaan diikuti ratusan santri putri Pesantren Nurul Iman Alhasanah, Leuwiliang, Bogor, Kamis (8/8). Mereka mendapat materi cara membuat kripik tahu, kue dan berbagai kerajinan tangan.
Ketua IWAPI Kabupaten Bogor, Inne Roswianita mengatakan perempuan-perempuan Indonesia harus hebat, harus berdaya, tidak hanya mengurus keluarga saja melainkan memiliki kegiatan yang harus memberikan manfaat kepada orang lain.
"Perempuan-perempuan Indonesia harus punya skill, punya usaha dan keterampilan," sebut Inne saat membuka pelatihan entrepreneur.
Menurunya, menjadi seorang santri sekaligus penerus bangsa harus bisa megembangankan diri dan punya keterampilan. Dengan begitu generasi Indoenesia akan tumbuh dan berkembang menjadi generasi yang mumpuni dan hebat.
Meski demikian, katanya, terkadang kemampuan lulusan pesantren diragukan dengan. Tapi itu dulu, dan tidak untuk santri sekarang. Karena santri sekarang mau belajar dan memiliki kemauan keras untuk terus berubah yang lebih baik.
"Santri harus bisa, berkarya dan berwirausaha," ungkapnya dalam keterangan tertulis.
Ke depan, lanjut Inne, santri harus jauh lebih sigap, harus lebih tanggap dengan perubahan zaman. Untuk itu IWAPI tidak bosan-bosan mengajari santri berwirausaha dan punya keterampilan. Dia berharap kegiatan enterpreneur santri dapat memberikan manfaat.
Pemerintah merasa terbantu adanya kegiatan yang dilakukan IWAPI. Dampak positif terhadap masyarakat Leuwiliyang juga sangat terasa.
"Kami sanagat berterima kasih sekali dengan terselenggaranya acara ini, sinergi dengan IWAPI sangat berdampak baik buat peningkatan ekonomi warga di sini. Terima kasih IWAPI membantu warga masyarakat dalam memasarkan produk lokal masyarakat," kata Camat Leuwiliyang, Chairuka Judhiyanto yang hadir dalam acara itu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: