Peristiwa yang diduga keracunan massal itu terjadi di Desa Bioa Putiak, Kabupaten Lebong, Bengkulu, pada Selasa (30/7) lalu. Para korban mengeluh mual dan lemas usai menyantap hidangan mie tahu yang disajikan warga yang melaksanakan hajatan.
Pada Kamis (1/8) siang, 5 orang kembali dilarikan ke Ruang Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Lebong karena mengalami muntah-muntah, termasuk Kades Bioa Putiak, Zulkaidi.
“Kemarin (Rabu, red) 5 warga sudah pulang. Tapi, hari ini empat warga dan kades juga mengalami muntah-muntah hingga dilarikan ke UGD," kata Camat Pinang Belapis, Herwantoni, seperti dilansir
Kantor Berita RMOL Bengkulu, Jumat (2/8).
Herwantoni menjelaskan, korban yang mengeluhkan gejala keracunan sebanyak 38 orang. Dari puluhan warga itu, 10 orang mendapatkan penanganan medis di Puskesmas Muara Aman dan RSUD Lebong. Sedangkan, sisanya sudah diperbolehkan pulang.
“Kita berharap tidak bertambah. Bagi warga tidak begitu parah, cukup dirawat di rumah dan ditangani tim medis," tandas dia.
Secara terpisah, Kadis Kesehatan Lebong, Rachman mengatakan, Provinsi Bengkulu sudah turun tim untuk melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) dan mengambil sampel makanan di hajatan tersebut.
Rachman enggan bersepekulasi penyebab puluhan warga itu tiba-tiba mengeluhkan mual dan lemas. Kepastian penyebabnya masih menunggu hasil uji laborarorium dari tim PE provinsi tersebut.
“Belum disimpulkan, kita lihat dulu dari hasil lab dan pemeriksaan ke lapangan," tandas dia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: