Kegiatan ini juga sekaligus untuk memeriahkan festival budaya dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Barito Utara. Sepak bola sawut diikuti oleh 7 tim dari kecamatan di wilayah Kabupaten Barito Utara, masing-masing tim terdiri dari 5 orang pemain.
Danton 1 Kipan C Yonif R 631/Atg, Letnan Dua Inf Ramblianur mewakili Danyonif R 631/Atg menyampaikan, sepak bola sawut merupakan salah satu kearifan lokal yang dimiliki masyarakat Barito Utara yang perlu dijaga kelestariannya.
"Acara malam ini adalah salah satu upaya untuk melestarikan kebudayaan tradisional dan untuk menarik perhatian para wisatawan ke wilayah Barito utara," kata Letnan Dua Inf Ramblianur dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Minggu (21/7).
Di kesempatan yang sama, Kadispora dan Pariwisata Barito utara, Arbaidi berterima kasih pada Yonif R 631/Atg yang telah bekerja sama membantu terlaksananya kegiatan, mengingat terbatasnya sarana lapangan yang ada di Kota Muara Teweh.
Diakuinya, masyarakat Muara Teweh sangat antusias menyaksikan sepak bola sawut.
"Karena ini merupakan salah satu hiburan rakyat dan tradisi tradisional yang harus terus dilestarikan," ucap salah satu penonton sepak bola sawut, Rahman.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: